b9

Israel Menolak Melepaskan Dua Tahanan Penting Palestina, Termasuk Pimpinan Fatah

Israel Menolak Melepaskan Dua Tahanan Penting Palestina, Termasuk Pimpinan Fatah

Marwan Barghouti -Reuters/jambi-independent.co.id--

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Hamas mendesak Israel agar memasukkan beberapa tokoh penting Palestina dalam daftar tahanan yang akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran dengan sandera Israel di Gaza.

Desakan ini muncul setelah Kementerian Kehakiman Israel mengumumkan daftar berisi 250 tahanan Palestina yang akan dibebaskan, namun tanpa mencantumkan nama-nama berpengaruh seperti Marwan Barghouti dan Ahmad Saadat.

Kedua tokoh tersebut telah lama dianggap simbol perjuangan oleh rakyat Palestina. Barghouti, pemimpin Fatah, tengah menjalani hukuman penjara seumur hidup karena dinyatakan bersalah merencanakan serangan yang menewaskan lima warga sipil Israel pada 2004.

BACA JUGA:Kementerian Luar Negeri Klarifikasi Isu Kunjungan Prabowo ke Israel

Sementara itu, Ahmad Saadat, pemimpin Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), dijatuhi hukuman 30 tahun penjara atas tuduhan memimpin organisasi ilegal serta terlibat dalam pembunuhan seorang menteri Israel pada 2001.

Seorang pejabat senior Palestina yang terlibat dalam negosiasi mengatakan bahwa utusan Amerika Serikat (AS), Steve Witkoff, berjanji akan membahas pengecualian dua nama tersebut dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Namun, sejauh ini Israel tetap menolak memasukkan keduanya ke dalam daftar pembebasan.

BACA JUGA:Tersertifikasi Sejak Tahun 2019, SKK Migas PetroChina Terus Perkuat Budaya Antisuap Melalui Pelatihan SMAP SNI

Belum ada kepastian apakah penolakan Israel itu akan berdampak pada jadwal pembebasan sandera dari Gaza maupun proses pembebasan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

Hamas disebut telah menyerahkan daftar tambahan berisi nama-nama lain yang mereka minta untuk dibebaskan, termasuk beberapa tahanan yang sebelumnya sudah dilepas dalam pertukaran sandera Gilad Shalit pada 2011 namun kembali ditangkap pasca serangan 7 Oktober 2023.

Hamas menegaskan bahwa mereka tidak seharusnya dihitung dalam 250 tahanan yang dijanjikan karena status mereka sudah termasuk dalam perjanjian sebelumnya.

BACA JUGA:Ketahuan! Petugas Lapas Kelas IIA Jambi Gagalkan Penyelundupan Narkoba, Ada Sabu di Dalam Tempe Orek

Dalam daftar resmi tahanan yang akan dibebaskan, tercantum nama Iyad Abu Al Rub, komandan kelompok Jihad Islam yang divonis atas keterlibatan dalam serangan bom bunuh diri pada awal 2000-an yang menewaskan 13 orang.

Otoritas Israel menyebut Abu Al Rub akan dikembalikan ke Gaza atau dideportasi ke luar negeri.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: