Kementerian Luar Negeri Klarifikasi Isu Kunjungan Prabowo ke Israel

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Menteri Luar Negeri Sugiono membantah kabar yang beredar mengenai rencana Presiden Prabowo Subianto untuk berkunjung ke Israel. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.

Menurutnya, setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di Mesir, Presiden Prabowo akan langsung kembali ke Indonesia sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.

“Tidak benar,” ujar Sugiono. Ia menekankan bahwa agenda Presiden sudah terencana dengan jelas, tanpa adanya rencana tambahan untuk mengunjungi negara lain, termasuk Israel.

BACA JUGA:Tersertifikasi Sejak Tahun 2019, SKK Migas PetroChina Terus Perkuat Budaya Antisuap Melalui Pelatihan SMAP SNI

“Sesuai rencana awal, Presiden akan kembali ke tanah air setelah acara di Mesir selesai,” tambahnya.

Berdasarkan informasi dari Biro Pers Sekretariat Presiden, pesawat kepresidenan Garuda Indonesia-1 yang membawa Presiden Prabowo dan rombongan terbatas telah tiba di Bandara Internasional Sharm El-Sheikh, Mesir, pada pukul 07.00 waktu setempat.

Kedatangan tersebut menandai partisipasi resmi Indonesia dalam KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh, yang membahas proses perdamaian dan penghentian konflik di Gaza.

BACA JUGA:Tingkatkan Kesadaran dan Perkuat Integritas Karyawan, SKK Migas PetroChina Gelar Pelatihan SMAP SNI ISO 37001

Selama berada di Mesir, Presiden Prabowo dijadwalkan mengikuti sejumlah agenda penting dalam forum internasional tersebut.

Salah satunya adalah menghadiri upacara penandatanganan perjanjian perdamaian yang diharapkan dapat menjadi langkah konkret untuk mengakhiri perang di Gaza.

Kehadiran Prabowo di forum tersebut menjadi wujud komitmen Indonesia dalam mendorong perdamaian dunia, sesuai dengan amanat konstitusi dan prinsip politik luar negeri bebas aktif.

BACA JUGA:Ketahuan! Petugas Lapas Kelas IIA Jambi Gagalkan Penyelundupan Narkoba, Ada Sabu di Dalam Tempe Orek

KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh sendiri dihadiri oleh para pemimpin dunia dan tokoh penting dari berbagai negara.

Di antaranya Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Raja Yordania Abdullah II, Emir Qatar Syekh Thamim bin Hamad Al Thani, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Arab Saudi Muhammad bin Salman Al Saud, serta Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres.

Sumber: