Kebiasaan Menenteng Tas di Satu Sisi Bisa Picu Skoliosis?
Ilustrasi tulang --
JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Kebiasaan banyak orang membawa tas besar berisi beragam perlengkapan kerap dianggap praktis karena tidak khawatir ada barang yang tertinggal. Namun, beban berlebih justru membuat tas terasa sangat berat.
Kondisi ini sering menimbulkan keluhan nyeri pada pundak, bahkan menimbulkan kekhawatiran dapat memicu skoliosis, yaitu kelainan berupa lengkungan tulang belakang yang tidak normal.
Meski demikian, menurut dokter spesialis ortopedi, dr. Andra Hendriarto, Sp.OT(K), anggapan bahwa kebiasaan membawa tas berat di satu sisi bisa menyebabkan skoliosis ternyata tidak benar.
“Kalau pakai tas berat di satu sisi apakah bikin skoliosis? Jawabannya tidak,” jelasnya.
Menurut dr. Andra, membawa tas dengan beban berlebih memang dapat menimbulkan rasa pegal dan postur tubuh yang tertarik ke belakang, sementara leher justru menunduk.
Posisi tersebut tidak baik bagi tulang belakang karena bisa memperparah nyeri, terutama pada mereka yang sudah memiliki keluhan sakit pinggang.
BACA JUGA:Mengenal Karakter 12 Shio, Shio Kelinci Dipercaya Penuh Kesantunan
Ia merekomendasikan berat tas tidak melebihi 10 persen dari berat badan pemiliknya.
Terkait skoliosis, penyebabnya tidak sesederhana akibat kebiasaan membawa tas. Berdasarkan penelitian, sekitar 30 persen penderita skoliosis memiliki faktor genetik.
Artinya, dari sepuluh orang yang mengalaminya, tiga di antaranya memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa.
Namun, sekitar 80–90 persen kasus lainnya tergolong idiopatik, yakni penyebabnya belum diketahui secara pasti.
BACA JUGA:Viral Siswi SMP 1 Kendari Isap Tembakau Sintesis, Empat Pelajar Ketahuan Positif
Skoliosis biasanya mulai terdeteksi ketika anak memasuki masa pubertas, umumnya saat duduk di bangku SMP hingga SMA.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



