Viral Siswi SMP 1 Kendari Isap Tembakau Sintesis, Empat Pelajar Ketahuan Positif
Siswi SMP 1 kendari isap tembakau sinte-Istimewa/jambi-independent.co.id--
JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, digemparkan oleh beredarnya video siswi SMP Negeri 1 Kendari yang kedapatan mengisap tembakau sinte atau gorila. Aksi tersebut viral setelah sebuah rekaman berdurasi 1 menit 16 detik tersebar luas di media sosial.
Dalam video itu tampak sekelompok siswi secara bergiliran mengisap lintingan tembakau sinte, bahkan salah satu dari mereka sengaja merekam dengan ponsel untuk memperlihatkan perilaku tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kendari, Saemina, ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan kebenaran insiden ini.
BACA JUGA:Keren! MAN IC Jambi Raih Juara 1 Clash of Champions Ekonomi Keuangan Digital 2025
Menurutnya, informasi pertama ia terima setelah video viral di jagat maya, kemudian segera ditindaklanjuti.
Dari laporan yang diterima, ada 12 siswi yang diduga ikut serta dalam kejadian tersebut.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, hasil tes menunjukkan empat orang di antaranya positif menggunakan narkoba.
“Jujur kami sangat kaget mendapat laporan itu. Kasusnya sekarang sudah ditangani Polres Kendari. Empat siswi yang dinyatakan positif langsung diserahkan ke BNN untuk menjalani proses rehabilitasi,” jelas Saemina, Senin, 22 September 2025.
BACA JUGA:Perkiraan Tarif Jalan Tol Jambi - Palembang, Segini Biaya untuk Hemat Waktu 3 Jam!
Tidak hanya siswi, pihak kepolisian juga mengamankan beberapa siswa yang diduga mengonsumsi barang serupa. Proses pemeriksaan pun melibatkan orang tua masing-masing pelajar.
Polisi sengaja memanggil pendamping keluarga agar langkah hukum yang ditempuh sekaligus mengedepankan pendekatan persuasif, sehingga anak-anak tetap mendapatkan bimbingan tanpa merasa ditinggalkan.
Kasus ini menjadi perhatian serius bagi dunia pendidikan di Kendari.
BACA JUGA:150 Juta Warga Indonesia Tinggal di Daerah Rawan Gempa, ESDM Peringatkan Ancaman Bencana Geologi
Pemerintah kota menilai kejadian tersebut sebagai alarm bahaya terkait pergaulan remaja yang rentan terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



