b9

Masih SMP! Polisi Tangkap Rombongan Bujang Madesu Bersenjata Tajam yang Konvoi dan Serang Warga di Jaluko

Masih SMP! Polisi Tangkap Rombongan Bujang Madesu Bersenjata Tajam yang Konvoi dan Serang Warga di Jaluko

Rombongan bujang madesu yang ditangkap Polsek Jaluko.-ist/jambi-independent.co.id-

MUARO JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Unit Reskrim Polsek Jambi Luar Kota (Jaluko) berhasil menangkap sebagian rombongan bujang madesu.

Rombongan bujang madesu ini viral, karena melakukan konvoi sambil membawa senjata tajam bahkan sampai menyerang warga secara acak di kawasan Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi, Sabtu tanggal 6 Desember 2025 sekitar pukul 01.30 wib dini hari.

Aksi kelompok bujang madesu ini sempat merebak di media sosial.

Dalam video yang beredar, tampak lebih dari 50 remaja berkendara secara ugal-ugalan sambil menenteng berbagai jenis senjata tajam, termasuk celurit panjang yang diseret di aspal ketika motor melaju.

BACA JUGA:Teng! Ini Daftar Nama 25 Pemain Kota Jambi FC yang Lolos Seleksi Tahap I untuk Gubernur Cup 2026

Mereka diketahui berkeliling mencari lawan untuk tawuran dan menyerang siapa saja yang mereka jumpai.

Unit Reskrim Polsek Jaluko yang tengah melakukan patroli bergerak cepat dan terlibat aksi kejar-kejaran sebelum akhirnya menangkap delapan anggota geng motor tersebut. Sebagian pelaku bahkan terpeleset dan tercebur ke lumpur ketika melarikan diri.

Kapolsek Jambi Luar Kota Iptu Yohanes Chandra mengatakan 8 pelaku yang ditangkap terdiri atas ketua bujang madesu inisial IH (19) lalu HI, DT, RH, AC, MA, MR dan RO.

“Ironisnya, mayoritas dari mereka masih di bawah umur dan berstatus pelajar SMP," ujar Yohanes.

BACA JUGA:Jualan Apa yang Cepat Laku? Berikut Ide Jualan yang Gampang Banget Laris

Dari tangan para pelaku, polisi menyita barang bukti berupa sejumlah senjata tajam mulai dari cerulit hingga semurai lima unit sepeda motor, serta delapan unit telepon genggam yang diduga digunakan untuk berkoordinasi.

Saat ini seluruh pelaku ditahan di Polsek Jambi Luar Kota untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, termasuk pendalaman terkait dugaan keterlibatan kelompok lebih besar mengingat jumlah anggota yang terekam dalam video mencapai puluhan orang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait