Begini Kronologi Temuan Granat di Anak Sungai Batanghari, Sisa Peninggalan Jepang

Begini Kronologi Temuan Granat di Anak Sungai Batanghari, Sisa Peninggalan Jepang

Tim Gegana Brimob Polda Jambi saat mengevakuasi granat yang ditemukan warga di Kota Jambi, Rabu 3 Juli 2024.-puput/jambi-independent.co.id-

KOTA JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Warga RT 03 Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin KOTA JAMBI sempat digegerkan dengan penemuan sebuah benda yang diduga granat, pada Rabu, 3 Juli 2024.

Granat tersebut ditemukan oleh anak-anak remaja yang sedang asik berenang dan bermain di anak Sungai Batanghari.

Hal tersebut disampaikan oleh Herman, warga yang tinggal di dekat lokasi penemuan granat tersebut.

Dirinya mengatakan, benda yang diduga granat tersebut kemungkinan benda peninggalan dari zaman penjajahan Jepang.

BACA JUGA:Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dituduh Melakukan Hubungan Seksual dengan Anggota PPLN di Amsterdam, Ini Faktanya

BACA JUGA:Dendam Lama, Warga Mestong Nekat Tikam Paha Tri, Langsung Ditangkap Polsek Jelutung

Herman mengatakan bahwa ini merupakan kali kedua ditemukannya benda yang diduga bom granat di wilayah tersebut. Pertama kalinya, warga pernah menemukan benda yang serupa pada sekitar tahun 1990a

“Sudah 2 kali ditemukan disini, pertama sekitar tahun 1990 an,” ujarnya.

Herman mengatakan, anak-anak yang menemukan granat tersebut berpikir bahwa benda tersebut merupakan besi, sehingga dibawa naik ke atas dan dipakai untuk mainan.

“Mungkin katanya besi, jadi dibawa, ditentangnya la, dioper-oper untuk mainan, sampai hampir patah,” ungkapnya.

BACA JUGA:Danrem 042/Gapu Didaulat Jadi Pembina Lembaga Adat Melayu Provinsi Jambi

BACA JUGA:Sekelompok Gajah Diduga Rusak Kebun Sawit Warga Batang Asam, Tanjab Barat Ini Penjelasan BKSDA Jambi

Sementara itu, Ipda Suwandi, Plt Dansubden 2 Jibom, Brimob Polda Jambi, saat diwawancarai mengatakan bahwa, pihaknya telah mengidentifikasi benda tersebut, dan memang merupakan sebuah granat.

“Bahwa benda tersebut merupakan granat pada kekaisaran zaman penjajahan Jepang, yang dibuat pada tahun 1936 dan digunakan pada tahun 1939 oleh marinir Jepang,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: