Sekelompok Gajah Diduga Rusak Kebun Sawit Warga Batang Asam, Tanjab Barat Ini Penjelasan BKSDA Jambi

Sekelompok Gajah Diduga Rusak Kebun Sawit Warga Batang Asam, Tanjab Barat Ini Penjelasan BKSDA Jambi

Ilustrasi. Sekelompok gajah dikabarkan masuk ke dalam kawasan kebun warga Batang Asam, Kabupaten Tanjab Barat.-ist/jambi-independent.co.id-

KUALA TUNGKAL, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Konflik gajah dan manusia masih terjadi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat).

Beberapa waktu yang lalu seorang warga Desa Suban, Kecamatan Batang Asam sedang merekam sekelompok gajah diduga merusak kebun kelapa sawit.

Kepala Resort Badan Konservasi Sumner Daya Alam (BKSDA) Kuala Tungkal, Jambi saat dikonfirmasikan menyebut bahwa pada Senin lalu tanggal 24 Juni 2024, ada laporan dari masyarakat terkait keberadaan gajah diwilayah Desa Suban, Kecamatan Batang Asam.

"Selasa kemarin Kepala BKSDA menurunkan tim untuk melakukan verifikasi dan upaya apa yang bisa dilakukan untuk melakukan permasalahan itu, kemarin langsung meluncur ke lokasi," ujarnya Rabu, 3 Juli 2024.

BACA JUGA:Hilang Sejak Subuh, Warga Sungai Penuh Ditemukan Tewas di Sungai

BACA JUGA:Sekda Kota Jambi Ingatkan Pentingnya Kewaspadaan TPID Meskipun Inflasi Turun

Dia menduga, gajah yang saat ini berada di Kecamatan Batang Asam merupakan gajah yang sebelumnya berada di Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjab Barat.

"Masih nyambung cerita gajah yang tempo hari di Kecamatan Renah Mendalu, dia bergerak keatas, informasi nya gajah masih di wilayah perbatasan," sebutnya.

Berkaitan dengan jumlah gajah yang berkeliaran, pihaknya masih menunggu tim yang sedang turun kelapangan, dan saat ini tidak bisa berkoordinasi pihaknya terkendala jaringan.

"Kita coba hubungi ga masuk, mungkin kendala signal disana," ujarnya.

BACA JUGA:Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih Buka Pelatihan Pengawas Kota Jambi

BACA JUGA:Amankan 6 Tersangka, Polres Muaro Jambi Musnahkan 98,5 Gram Sabu dan 64 Butir Pil Ekstasi

Namun dirinya memastikan bahwa gajah yang diduga merusak kebun warga itu, gajah liar.

"Ini gajah jinak, itu jumlahnya 5 ekor, keberadaan di Desa Suo-Suo, Tebo, Pusat Informasi Gajah (PIG), dia tidak dibiarkan lepas, kami bisa pastikan bahwa gajah itu, gajah liar, meskipun ada kelompok itu GPS," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: