Begini Kronologi Temuan Granat di Anak Sungai Batanghari, Sisa Peninggalan Jepang

Begini Kronologi Temuan Granat di Anak Sungai Batanghari, Sisa Peninggalan Jepang

Tim Gegana Brimob Polda Jambi saat mengevakuasi granat yang ditemukan warga di Kota Jambi, Rabu 3 Juli 2024.-puput/jambi-independent.co.id-

Ipda Suwandi mengatakan bahwa, berat granat tersebut 450 gram, yang diduga saat digunakan pada zaman Jepang, namun gagal meledak.

“Namun granat tersebut masih aktif, karena granat tidak ada yang expired,” sebutnya.

BACA JUGA:Hilang Sejak Subuh, Warga Sungai Penuh Ditemukan Tewas di Sungai

BACA JUGA:Sekda Kota Jambi Ingatkan Pentingnya Kewaspadaan TPID Meskipun Inflasi Turun

AKP S Harefa, Kapolsek Telanaipura, saat diwawancarai di lokasi TKP mengatakan bahwa, temuan ini terjadi sekitar pukul 12.30 WIB.

Sekelompok anak-anak remaja sedang main di anak sungai Batanghari, dan menemukan benda yang mereka anggap besi yang bisa dijual, sebagai barang bekas.

“Ternyata setelah dibawa ke pemukiman masyarakat, ada warga yang mengetahui bahwasanya ini merupakan benda yang diduga granat atau bom,” sebutnya.

AKP Harefa mengatakan, anak-anak tersebut sempat mencoba membuka cincin pad pengaman granat tersebut, tapi dilarang oleh para orang tua, dan warga langsung melaporkan ke Polsek Telanaipura.

BACA JUGA:Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih Buka Pelatihan Pengawas Kota Jambi

BACA JUGA:Amankan 6 Tersangka, Polres Muaro Jambi Musnahkan 98,5 Gram Sabu dan 64 Butir Pil Ekstasi

“Kemudian kita melaporkan kepada pimpinan Polresta Jambi, sehingga datanglah tim dari Brimob, dan berhasil diamankan,” ujarnya.

Dirinya berharap kepada masyarakat masyarakat, khususnya anak-anak, apabila menemukan benda asing, agar tidak dilakukan evakuasi ataupun memindahkan benda tersebut.

“Karena kita tidak tahu bisa menyebabkan ledakan, segera laporkan kepada polisi terdekat, sehingga kepolisian yang akan melakukan evakuasi, kemudian menjauh dari lokasi ditemukannya, sampai ada tim yang menangani,” imbaunya.

AKP Harefa mengatakan bahwa dirinya beranggapan, lokasi tersebut merupakan kawasan aliran sungai Batanghari, yang dulunya merupakan salah satu jalur keluar masuk perdagangan dan penjajah.

BACA JUGA:Bocah 12 Tahun di Kerinci Dirudapaksa Lebih dari 8 Kali, Ini Identitas Pelaku

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: