5 Hal Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Cacar Monyet Atau Monkeypox

5 Hal Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Cacar Monyet Atau Monkeypox

Penyakit cacar monyet yang saat ini menyebar di sejumlah negara-pixabay-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-Baru-baru ini, lebih dari 80 orang di sekitar 12 negara Eropa telah terinfeksi Monkeypox.

Kasus pertama yang dilaporkan di Inggris adalah pada 7 Mei 2022 dari seorang pasien yang baru-baru ini mengunjungi Nigeria. Sejak itu, Inggris telah mengkonfirmasi lebih dari 20 kasus.

1. Monkeypox menyebar melalui kontak
Monkeypox dapat menyebar dari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Ia masuk melalui mata, hidung, mulut dan kulit yang rusak.

Juga dapat ditularkan melalui hubungan seks dan kontak dengan hewan yang terinfeksi seperti monyet, tikus dan tupai, atau benda yang terkontaminasi.

BACA JUGA:Bangun Komunikasi Bersama Camat dan Lurah, Dandim 0415/Jambi Sampaikan Hal Ini

BACA JUGA:3 Resiko Buruk G-String pada Kesehatan Vagina

2. Cacar monyet pertama kali ditemukan di antara monyet di Kongo
Monkeypox disebabkan oleh virus monkeypox. Ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di antara monyet laboratorium.

Kasus cacar monyet pertama pada manusia terjadi pada tahun 1970 dan terjadi di Republik Demokratik Kongo (DRC).

Sejak itu, cacar monyet telah dilaporkan di banyak negara Afrika tengah dan barat seperti Nigeria, Gabon, Kamerun, Liberia, dan banyak lainnya.

3. Cacar monyet menyebabkan ruam yang menyakitkan
Gejala cacar monyet termasuk demam, sakit kepala, bengkak, sakit punggung, dan nyeri otot.

BACA JUGA:Ramalan Karier Berdasarkan Zodiak mu Hari Selasa 24 Mei 2022, Libra Bersenang-senanglah Dengan Pekerjaan Anda

BACA JUGA:Siap Bersaing di Industri Kecantikan,Ini Brand Lokal Indonesia Loh...

Ruam biasanya di sekitar wajah, telapak tangan dan kaki dan cukup menyakitkan dan gatal. Mereka juga menyebabkan bekas luka dan luka di tubuh.

4. Cacar monyet tidak mematikan
Cacar monyet tidak mematikan, setelah perawatan yang tepat, penyakit ini akan sembuh dalam 14 hingga 21 hari. Meskipun, di Afrika, tingkat kematiannya adalah 1 hingga 10.

5. Pria gay dan biseksual berisiko
Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris, sebagian besar virus telah ditemukan di antara pria gay dan biseksual.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: