Pilu.. Karena Kekurangan Biaya, Jenazah Bayi Mungil Sempat Ditahan Rumah Sakit Raudoh Bangko

Pilu.. Karena Kekurangan Biaya, Jenazah Bayi Mungil Sempat Ditahan Rumah Sakit Raudoh Bangko

Pilu.. Karena Kekurangan Biaya, Jenazah Bayi Mungil Sempat Ditahan Rumah Sakit Raudoh Bangko-ist -

BANGKO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sungguh pilu yang dialami M Ridwan, warga Desa Baru Nalo, Kecamatan Nalotantan, Kabupaten Merangin.

Bagaimana tidak, darah dagingnya yang masih berusia 35 hari itu meninggal dunia di Rumah Sakit Raudhah Kota Bangko, dan sempat ditahan pihak petugas rumah sakit karena kekurangan biaya. 

Berdasarkan informasi yang didapat dari keluarga pasien itu, bahwa Senin 20 Juni 2022, sekitar pukul 17.30, bayi itu sakit dan dibawa kedua orang tuanya menggunakan mobil ambulan desa. 

Sesampainya di RS Raudhah Bangko, saat berobat pihak rumah sakit menjelaskan karena tidak mempunyai BPJS harus lewat jalur umum dengan biaya berkisar Rp2,5 juta. 

BACA JUGA:Polisi Pastikan Video Viral Kakek Dibayar dengan Uang Palsu Hoax 

BACA JUGA:Bandel, 4 Perusahaan Batu bara Ini Kembali Melanggar, Padahal Sanksinya Baru Dicabut

Selama kurang lebih 6 jam mendapat perawatan di RS Raudhah, nayi berjenis kelamin laki-laki itu menghembuskan nafas terakhir.

"Waktu mau berobat, pihak RS bilang jika tidak punya BPJS pihak rumah sakit menjelaskan biayanya berkisar 2,5 juta, karena lewat jalur umum, dan kedua orang tua menyepakatinya," ungkap Rudi keluarga bayi itu.

Namun setelah 6 jam dirawat, bayi itu meninggal dunia, dan pihak keluarga bayi itu terkejut melihat rinciannya Rp4,3 juta. Karena mereka hanya memiliki uang Rp2,5 juta dan masih kurang Rp1,8 juta lagi, dan meminta keluarga pasien untuk melunasinya terlebih dahulu sebelum pulang membawa jenazah tersebut. 

Tak sampai disitu, bahkan beberapa kali keluarganya negoisasi untuk minta watu melunasi dengan imbalan jaminan HP orang tua korban dititip.

BACA JUGA:Politeknik Imigrasi Jamin, Jika Lolos Seleksi Langsung Jadi Pegawai Sipil 

BACA JUGA:MU Mulai Kontek Eriksen

Namun pihak rumah sakit tetap tidak bersedia, setelah itu akhirnya motor beat kedua orang tuanya yang dititip sebagai jaminan d rumah sakit.

"Akhirnya bayi itu bisa dibawa pulang. Dengan jaminan satu motor," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: