Pengendalian Resistensi Antimikroba, BPOM Jambi Adakan Sosialisasi AMR di Kota Jambi

Pengendalian Resistensi Antimikroba, BPOM Jambi Adakan Sosialisasi AMR di Kota Jambi

Suasana acara--

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Dalam rangka mengatasi masalah Resistensi Antimikroba (AMR) di Provinsi Jambi, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Jambi mengadakan sosialisasi tentang Pengendalian Resistensi Antimikroba pada Selasa, 17 Desember 2024.

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Bappeda Provinsi Jambi dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat serta tenaga kesehatan mengenai bahaya dan risiko penggunaan antibiotik secara tidak rasional. Sosialisasi ini diadakan secara hybrid (daring dan luring), dihadiri oleh Asisten II Biro Ekonomi dan Sumber Daya Alam yang mewakili Gubernur Jambi, Ketua Tim Penggerak PKK, serta diikuti oleh 300 peserta yang terdiri dari Anggota PC IAI Kota Jambi, TP PKK Provinsi Jambi, TP PKK Kota Jambi, dan GP Farmasi.

Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Balai POM Jambi, Veramika Ginting, S. Si., Apt., M.H., yang menjelaskan bahwa sosialisasi ini digelar sebagai respons terhadap permasalahan global AMR, yang melibatkan penggunaan antimikroba yang tidak tepat pada manusia, hewan, dan tanaman. Hal ini dapat menyebabkan resistensi antimikroba yang mengganggu pencapaian program-program pembangunan nasional di bidang pengendalian penyakit dan ketahanan pangan, serta dapat berujung pada kegagalan pengobatan infeksi. "Masalah global terkait AMR ini membutuhkan kolaborasi lintas sektor dalam pengendaliannya, khususnya di Provinsi Jambi," ujarnya.

Sosialisasi ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Jambi yang diwakili oleh Asisten II Biro Ekonomi dan SDA, Bapak Johansyah, SE., ME., yang memberikan apresiasi atas upaya BPOM Jambi dalam mengadakan kegiatan ini. Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa pengendalian AMR adalah langkah kecil namun sangat penting.

"Pengendalian AMR tidak dapat dilakukan secara parsial, tetapi harus melibatkan berbagai pihak karena kegagalan dalam hal ini dapat memperburuk angka kematian dan mengganggu ekonomi Provinsi Jambi," katanya. Beliau juga berharap BPOM Jambi dapat memperkuat pengawasan terhadap penggunaan antimikroba di wilayah tersebut dan mengingatkan sektor pertanian dan peternakan untuk lebih ketat dalam penggunaan antibiotik pada produk mereka.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh tiga narasumber ahli, di antaranya:  
- "Efek Patologi AMR dan Peran Tenaga Medis dalam Pengendaliannya" yang disampaikan oleh dr. Erwin Darmawan, M. Biomed., Sp. PD., FINASIM.  
- "Efek Farmakologi dan Peran Apoteker dalam Pengendalian AMR" oleh Apt. Septa Pratama, S. Farm., M. Sc. TH., C. Herb.  
- "Success Story: Pelaksanaan Program AMR di Loka POM Kabupaten Banggai" oleh Drs. Darman, Apt., M.P.P.

Materi dan diskusi dilakukan secara panel yang melibatkan semua peserta, dengan tujuan untuk menggali solusi bersama dalam pengendalian AMR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: