Waspada, Ini Gejala dan Cara Mengobati Penyakit Jantung Kardiomiopati

Waspada, Ini Gejala dan Cara Mengobati Penyakit Jantung Kardiomiopati

Gejala dan cara mengobati penyakit Jantung Kardiomiopati-Foto : ilustrasi-Net

JAKARTA,JAMBIINDEPENDENT.CO.ID -  Kardiomiopati adalah kondisi medis akibat kelainan otot jantung yang membuat fungsinya sebagai pemompa darah terganggu.

Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP, FIHA, FAPSC, FESC, FHFA, kardiomiopati dapat berkembang secara bertahap dan sering kali tidak menunjukkan gejala khas pada awalnya.

Kondisi yang demikian membuat banyak orang baru menyadari adanya gangguan ketika sudah dalam tahap lanjut.

Menurut dia, kebanyakan kasus kardiomiopati terjadi pada usia muda, puncaknya sekitar usia 30 sampai 40 tahun. Pengetahuan mengenai jenis-jenis kardiomiopati dan gejalanya diperlukan untuk bisa mengetahui lebih awal gangguan jantung itu.

BACA JUGA:Honda EM1 e: dan PCX160 Berduet Dukung Repsol Honda Team di MotoGP Mandalika

BACA JUGA:Ubah Lahan Kritis Jadi Hijau dan Produktif, PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Pertanian Terpadu

Jenis-Jenis Kardiomiopati

1. Kardiomiopati Dilatasi

Kardiomiopati dilatasi adalah jenis kardiomiopati yang paling umum. Dalam kondisi ini, otot jantung akan melemah sehingga dinding bilik jantung (ventrikel) akan mengalami penipisan dan ruang jantung membesar. Konsekuensinya, jantung tidak dapat memompa darah secara efektif. Gangguan ini ditandai dengan gejala seperti sesak napas, cepat lelah, dan pembengkakan pada kaki atau perut.

2. Kardiomiopati Hipertrofik

Dinding jantung, khususnya ventrikel kiri, mengalami penebalan yang berlebihan dan tidak lazim dalam kondisi kardiomiopati hipertrofik. Adanya hipertrofi dari otot jantung ini akan menyebabkan dinding bilik jantung menjadi mengeras dan kaku sehingga berdampak pada gangguan relaksasi jantung, suatu fase yang penting dalam pengisian darah ke dalam bilik jantung sebelum dipompakan ke seluruh tubuh.

Jenis kardiomiopati ini merupakan yang paling sering dijumpai, angka kejadiannya sekitar 1 dari 500 penduduk sehat. Penyebabnya hampir selalu mutasi genetik atau keturunan. Gejalanya dapat berupa nyeri dada, berdebar, dan pingsan.

3. Kardiomiopati Restriktif

Kardiomiopati restriktif ditandai perubahan struktur dinding bilik jantung yang menyebabkan pengerasan otot jantung tanpa adanya penebalan dinding. Jenis kardiomioapti ini lebih jarang ditemui dibandingkan kelainan otot jantung lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: