Kemenkes Sebut Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Tidak Ada Penambahan Kasus

Kemenkes Sebut Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Tidak Ada Penambahan Kasus

Ilustrasi pasien gagal ginjal akut-Foto: -Unsplash/Olga Kononenko --

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Kemenkes RI merilis data terbaru mengenai jumlah kasus gagal ginjal akut pada anak.

Berdasarkan data yamg dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tidak ada penambahan kasus baru gagal ginjal akut di Indonesia.

Data terakhir, Selasa 25 Oktober 2022 dinyatakan bahwa,terdapat 251 kasus gagal ginjal akut di 25 provinsi di Indonesia tercatat hingga Senin 24 Oktober.

Kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak Indonesia dipastikan belum terjadi lonjakan berikutnya setelah yang terjadi beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:Kabar Buruk dari Amerika Picu Penguatan Rupiah Hari Ini

BACA JUGA:Bharada E Bersaksi Ferdy Sambo Ikut Tembak Brigadir J: Minta Maaf, Siap Terima Semua Keputusan

Sejak saat itu, pemerintah tidak menerima lagi laporan penambahan kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak Indonesia.

Sedangkan terkait adanya penambahan 6 kasus, termasuk 2 kematian pasien gagal ginjal akut, yang sebelumnya telah dilaporkan, itu bukanlah kasus baru.

Sebab, penambahan tersebut merupakan kasus lama yang terjadi di bulan September dan awal Oktober.

Lebih lanjut, Kemenkes juga mengungkapkan, sebaran kasus terjadi sekitar 80% terdapat di DKI Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bali, Banten, dan Sumatera Utara.

BACA JUGA:BPOM Akui Tak Cek EG dan DEG pada Obat Sirup

BACA JUGA:Kompak Pakai Kemeja Couple dengan Tangan Diborgol, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Jalani Sidang Putusan

Prosentase angka kematian pasien gagal ginjal akut di Indonesia mencapai angka 56% atau sebanyak 143 kasus.

Dikatakan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr M Syahril, walaupun penambahan kasus baru ini tidak ada, pemerintah tetap waspada dan mengambil langkah pencegahan secara lebih lanjut.

Tidak adanya penambahan kasus gagal ginjal akut di Indonesia diklaim pemerintah sebagai keberhasilan langkah awal melalui Surat Edaran (SE) Kemenkes pada tanggal 18 Oktober.

Diketahui, lewat surat edaran tersebut pemerintah mengisntruksikan untuk tidak menjual dan tidak meresepkan obat sirup di fasilitas layanan kesehatan seperti RS, puskesmas, apotek, dll.

BACA JUGA:Kajari Tanjab Timur Beserta 49 Anggotanya Melaksanakan Tes Urine, Ini Hasilnya

BACA JUGA:Kamaruddin Sebut Putri Candrawathi Menggoda Brigadir J di Magelang

Menurut Kemenkes, langkah tersebut memiliki peran penting dalam keberhasilan pencegahan kasus baru pasien gagal ginjal akut di Indonesia.

Lebih lanjut pemerintah menyebutkan bahwa, di rumah sakit rujukan yaitu RSCM Jakarta, tidak mengalami penambahan pasien baru sejak 22 Oktober 2022.

Sementara itu, menurut dr Syahril kasus gagal ginjal akut ini selalu terjadi setiap tahunnya, namun dalam jumlah kecil.

Gagal ginjal akut Baru menjadi perhatian pemerintah setelah terjadi lonjakan pada Agustus 2022 lalu.

BACA JUGA:Kamaruddin Sebut Putri Candrawathi Menggoda Brigadir J di Magelang

BACA JUGA:Semen Drum

“Kasus GGA terjadi setiap tahunnya. Namun demikian, jumlahnya kecil hanya 1-2 kasus setiap bulan. Kasus GGA baru menjadi perhatian pemerintah setelah terjadi lonjakan pada bulan Agustus dengan jumlah kasus lebih dari 35 kasus. Sama halnya seperti kasus hepatitis akut yang tiba-tiba juga melonjak kasusnya walau setiap tahunnya ada,” terang dr Syahril.

Kenapa lonjakan kasus baru terjadi sekarang?

Terkait lonjakan kasus gagal ginjal akut yang menyerang beberapa waktu terakhir, pemerintah menduga terjadi lantaran cemaran senyawa kimia pada obat tertentu.

Syahril juga menegaskan bahwa, serangan gagal ginjal akut pada anak bukan disebabkan Covid-19 atau vaksinasi Covid-19.

“Jadi kasus GGA bukan disebabkan oleh COVID-19, vaksinasi COVID-19 atau imunisasi rutin,” kata dr Syahril.

BACA JUGA:Masyarakat Harus Waspada, Modus Penipuan Melalui Pesan WhatsApp Marak Terjadi di Tanjab Timur

BACA JUGA:Lesti Kejora Nongkrong Bareng Sahabat Pasca Alami KDRT, Ini Komentar Netizen

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa upaya pemerintah untuk melakukan pencegahan yaitu dengan mendatangkan antidotum Fomepizol sebagai panawar untuk penyakit gagal ginjal akut ini. (Tatang Rusmanta/radarcirebon.com)

Artikel ini juga tayang di radarcirebon.com
Dengan judul terkait penambahan kasus baru gagal ginjal akut alhamdulillah begini kata kemenkes

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarcirebon.com