AWARDS
b9

Kandungan Mikroplastik Teridentifikasi di Air Hujan Jakarta, Diduga Akibat Pencemaran Manusia

Kandungan Mikroplastik Teridentifikasi di Air Hujan Jakarta, Diduga Akibat Pencemaran Manusia

Ilustrasi-IFL Science/jambi-independent.co.id-

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Selama ini air hujan sering dianggap lambang kesegaran dan kebersihan alam. Namun, hasil penelitian terbaru menunjukkan kenyataan berbeda. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan bahwa air hujan di wilayah Jakarta telah tercemar partikel mikroplastik yang berasal dari berbagai aktivitas manusia di kota besar.

Peneliti BRIN, Muhammad Reza Cordova, mengungkap bahwa sejak 2022, timnya menemukan mikroplastik pada seluruh sampel air hujan yang dikumpulkan di ibu kota.

Partikel plastik berukuran sangat kecil ini muncul akibat proses degradasi atau penguraian limbah plastik di udara.

BACA JUGA:Waduh! PETI di Kabupaten Tebo Makan Korban, 1 Warga Rimbo Bujang Tewas Tertimbun Longsor

Plastik-plastik tersebut terangkat dari berbagai sumber, seperti serat sintetis pakaian, debu kendaraan, ban mobil, pembakaran sampah, hingga sisa plastik di ruang terbuka.

Berdasarkan hasil pemantauan, rata-rata terdapat sekitar 15 partikel mikroplastik per meter persegi per hari di kawasan pesisir Jakarta.

Jenis yang paling sering ditemukan berupa serat sintetis dan fragmen plastik berukuran mikro seperti poliester, nilon, polietilena, polipropilena, serta polibutadiena yang biasanya berasal dari ban kendaraan.

BACA JUGA:Volvo Siapkan Integrasi Gemini AI di Model EX60 Mulai Juli 2026

Temuan ini menandakan bahwa polusi plastik kini tidak hanya mencemari laut dan tanah, tetapi juga sudah menjangkau atmosfer.

Partikel mikroplastik dapat terbawa ke udara melalui debu jalanan, asap pembakaran, serta emisi industri.

Setelah itu, butiran tersebut berpindah bersama angin dan akhirnya turun kembali ke bumi melalui hujan. Fenomena ini dikenal dengan istilah “atmospheric microplastic deposition”.

BACA JUGA:Rusia, Tiongkok, Iran, dan Korea Utara Gunakan AI untuk Serangan Siber dan Disinformasi terhadap AS

Menurut Reza, kondisi ini menjadi bukti bahwa siklus polusi plastik kini telah menyentuh semua unsur lingkungan.

Mikroplastik berukuran mikroskopis bisa terhirup manusia atau masuk ke tubuh lewat air dan makanan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: