b9

Tragedi Al Khoziny: Kisah Pilu Nur Ahmad, Santri yang Kehilangan Lengan

Tragedi Al Khoziny: Kisah Pilu Nur Ahmad, Santri yang Kehilangan Lengan

Nur Ahmad Korba Reruntuhan Al Khoziny yang Harus Mengalami Amputasi pada Lengannya-JPNN/jambi-independent.co.id--

BACA JUGA:Ada Perusahaan Galian C yang Diduga Ilegal di Tanjab Barat, Timbulkan Kerusakan Lingkungan

“Ada prinsip, life saving is number one. Jadi kita harus nyawa itu menjadi prioritas pertama, dibanding kita harus menyelamatkan anggota tubuhnya,” tegasnya.

Amputasi darurat itu dilakukan di tengah kondisi minim fasilitas. Ahmad pun diminta untuk tetap tenang meski tahu tangannya akan dipotong. “Kata dokter harus tenang,” kenangnya. 

Proses amputasi berhasil, Ahmad kemudian dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lanjutan.

Direktur Utama RSUD RT Notopuro, dr. Atok Irawan, menambahkan bahwa keputusan amputasi sempat menuai protes dari keluarga Ahmad karena tidak adanya persetujuan awal.

BACA JUGA:Kasus Keracunan Massal Program Makan Bergizi Gratis, Nitrit Diduga Jadi Pemicu!

Namun pihak medis menjelaskan langkah itu mutlak diambil karena situasi gawat darurat. 

“Alhamdulillah keluarga bisa menerima. Karena situasinya sempit, ini juga sebenarnya membahayakan jiwa nakes kami,” kata Atok.

Setelah amputasi, Ahmad menjalani tindakan medis lanjutan seperti pembersihan luka, penutupan, hingga jahitan ulang yang baru selesai dini hari.

Meski harus kehilangan lengan kirinya, Ahmad berhasil selamat dari tragedi yang menewaskan dan melukai banyak santri lain di Ponpes Al Khoziny.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: