Tangis Honorer Puskesmas Petaling: 14 Tahun Mengabdi Gagal PPPK, Merasa Jadi Korban Dugaan Manipulasi Data
Purnami, honorer di Puskesmas Petaling Jaya, yang mempertanyakan seleksi administrasi PPPK di Kabupaten Muaro Jambi.-risza/jambi-independent.co.id-
BACA JUGA:Ivan: Suka Tidak Suka Jalan Khusus Batu Bara Harus Dipercepat Pemprov
Ia menyayangkan lemahnya verifikasi data oleh instansi terkait yang justru merugikan pegawai lama yang secara legal dan moral telah mengabdi cukup lama.
“Kalau mengacu aturan, saya sudah jelas layak ikut dan diangkat jadi PPPK. Tapi justru mereka yang belum cukup umur kerja, malah dilantik. Ini seperti tamparan buat kami yang sudah lama mengabdi,” tegasnya.
Merasa dizalimi, Purnami telah melaporkan persoalan ini ke sejumlah pihak, mulai dari Kepala Dinas Kesehatan Muaro Jambi, Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Muaro Jambi.
Sementara itu, Plt Kepala BKD Muaro Jambi, saat dikonfirmasi oleh Purnami, menyarankan agar ia menempuh jalur hukum. “Kalau merasa dizalimi, laporkan saja ke penegak hukum,” ulang Purnami.
BACA JUGA:Usai Gencatan Senjata, Perbatasan Rafah Dibuka Pekan Depan dan Bantuan Mulai Masuk ke Gaza
Purnami lalu ditunjuk sebagai PPPK paruh waktu, posisi yang menurutnya tidak sebanding dengan masa pengabdiannya selama hampir 14 tahun. Ia merasa harapannya pupus akibat sistem yang longgar dan tidak transparan.
Saat ini, dia hanya bisa berharap keadilan ditegakkan dan Pemkab Muaro Jambi bertindak tegas terhadap dugaan manipulasi data tersebut. Ia menekankan pentingnya reformasi dalam proses seleksi PPPK agar lebih adil, transparan, dan akuntabel.
“Saya hanya ingin keadilan. Jangan lagi ada yang seperti saya. Kami bukan hanya angka di atas kertas. Kami sudah bertahun-tahun melayani masyarakat,” kata Purnami, sedih.
Ketua PWI Provinsi Jambi HR Ridwan Agus, sangat menyayangkan jika memang benar ada manipulasi data seperti ini.
BACA JUGA:Psikopat Bisa Terbentuk Sejak Masa Kanak-Kanak, Jangan Remehkan Indikasinya
"Ini namanya merugikan orang lain. Kalau mau berjuang tes PPPK, harusnya adil. Kasihan orang-orang seperti Purnami," kata dia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



