Psikopat Bisa Terbentuk Sejak Masa Kanak-Kanak, Jangan Remehkan Indikasinya
Ilustrasi-iStockphoto/jambi-independent.co.id-
JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Hilangnya rasa empati, sikap tidak berperasaan, serta kecenderungan terpisah dari emosi sosial bisa menjadi tanda awal munculnya psikopati. Kondisi ini termasuk salah satu gangguan kepribadian yang sulit dikenali.
Meski begitu, istilah psikopati sendiri bukan diagnosis klinis resmi, melainkan istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan gejala dari gangguan kepribadian antisosial atau Anti-Social Personality Disorder (ASPD).
Ciri khas dari gangguan ini meliputi rendahnya empati, perilaku manipulatif, hingga kurangnya rasa bersalah atau penyesalan atas perbuatannya.
BACA JUGA:Malam Penentuan Timnas! Indonesia Harus Taklukkan Irak demi Tiket Piala Dunia 2026
Istilah “psikopati” mulai dikenal pada akhir abad ke-19, digunakan untuk menyebut individu dengan gangguan kejiwaan tertentu.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti “jiwa yang menderita”. Seiring berkembangnya ilmu psikologi, konsep ini makin dipahami sebagai gangguan yang melibatkan ketidakmampuan seseorang merasakan emosi sosial normal, seperti empati dan kasih sayang.
American Psychiatric Association (APA) pada 2013 menyatakan bahwa ciri-ciri seperti tidak berperasaan dan kurangnya emosi dapat dikenali sejak usia 12 tahun sebagai bagian dari indikator gangguan kepribadian antisosial.
BACA JUGA:Respon Cepat! Polisi Amankan 9 Berandalan Bermotor Madesu yang Bikin Onar di Kota Jambi
Bahkan, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa tanda-tanda awal bisa muncul jauh sebelum anak memasuki usia remaja.
Sebuah studi dari Universitas Michigan pada 2016 meneliti perilaku anak-anak usia 2 hingga 4 tahun dan menemukan lima tanda utama yang patut diwaspadai di antaranya:
- Tidak merasa bersalah setelah berbuat salah
- Tidak berubah meski sudah dihukum
- Egois dan enggan berbagi
- Sering berbohong
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



