b9

Inilah 8 Kategori Orang yang Tidak Layak Menjadi Pendonor Darah

Inilah 8 Kategori Orang yang Tidak Layak Menjadi Pendonor Darah

Ilustrasi --Freepik.com

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Donor darah dikenal sebagai tindakan sosial yang sangat bermanfaat. Kegiatan ini bukan hanya menolong sesama yang membutuhkan transfusi darah, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi pendonornya, seperti menjaga fungsi jantung dan melancarkan sirkulasi darah.

Meski begitu, tidak semua orang diperbolehkan menjadi pendonor karena alasan kesehatan tertentu yang bisa membahayakan diri sendiri maupun penerima darah.

Menurut Palang Merah Indonesia (PMI), pendonor harus memenuhi sejumlah persyaratan kesehatan agar darah yang disumbangkan aman.

BACA JUGA:Waduh! PETI di Kabupaten Tebo Makan Korban, 1 Warga Rimbo Bujang Tewas Tertimbun Longsor

Syarat umumnya meliputi kondisi jasmani dan rohani yang sehat, usia antara 17 hingga 60 tahun, berat badan minimal 45 kilogram, tekanan darah normal, serta kadar hemoglobin dalam batas aman yaitu 12,5–17,0 gr/dL.

Selain itu, jarak waktu sejak donor terakhir juga harus minimal dua bulan.

Beberapa kelompok tidak diperbolehkan mendonorkan darahnya:

BACA JUGA:Volvo Siapkan Integrasi Gemini AI di Model EX60 Mulai Juli 2026

- Orang yang sedang mengalami flu, pilek, atau demam disarankan menunda donor hingga tujuh hari setelah sembuh. Hal ini untuk menghindari risiko penularan penyakit dan memastikan tubuh pendonor dalam kondisi prima.

- Pengguna obat-obatan tertentu juga perlu berhati-hati. Misalnya, mereka yang baru mengonsumsi aspirin wajib menunggu tiga hari sebelum donor, sedangkan pengguna obat pengencer darah sebaiknya tidak donor karena darah sulit membeku. Namun, orang yang menggunakan pil KB atau penderita diabetes dengan kondisi terkontrol masih diperbolehkan mendonorkan darahnya.

- Mereka yang baru menerima vaksinasi, terutama vaksin COVID-19, perlu menunggu beberapa hari. Umumnya, donor diperbolehkan dilakukan empat hari setelah vaksin pertama dan delapan hari setelah vaksin kedua atau ketiga, dengan catatan tidak muncul efek samping.

BACA JUGA:Simak! Kebiasaan Gendong Tas di Satu Bahu Bisa Picu Nyeri Kronis dan Artritis Dini

- Penderita kelainan darah, seperti hemofilia, Von Willebrand, atau sickle cell. Begitu juga dengan orang yang memiliki tekanan darah terlalu tinggi atau rendah, karena dapat membahayakan kesehatan saat proses donor.

- Ibu hamil dan menyusui tidak dianjurkan donor karena membutuhkan banyak nutrisi untuk diri dan bayinya. Setelah melahirkan, mereka baru dapat donor minimal enam minggu kemudian.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: