Begadang Bikin Gemuk? Ini Fakta Medisnya
Obesitas-pixabay-
JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID Banyak orang menganggap begadang hanya berdampak pada rasa kantuk di siang hari. Namun, sebuah fakta medis mengungkapkan bahwa kurang tidur ternyata bisa memicu kenaikan berat badan.
Pola tidur yang kurang tepat bukan hanya menjadi satu-satunya faktor yang menyumbang bertambahnya berat badan. Pola makan yang tidak teratur, faktor genetik, stres, hingga kebiasaan hidup yang kurang sehat juga berperan penting dalam kondisi ini.
Namun, sejumlah penelitian medis menegaskan bahwa kurang tidur tetap memiliki kaitan erat dengan risiko peningkatan berat badan.
BACA JUGA:Ini 7 Cara Efektif Turunkan Berat Badan Secara Sehat, dari Pola Makan hingga Tidur Cukup
Hormon Leptin dan Ghrelin, yaitu hormon yang berperan dalam mengatur rasa lapar dan kenyang. Hormon leptin berfungsi menekan nafsu makan dan mendorong tubuh untuk mengeluarkan energi.
Namun, ketika seseorang sering begadang, produksi leptin akan menurun. Sebaliknya, hormon ghrelin yang memicu rasa lapar justru meningkat.
Kondisi inilah yang membuat orang lebih mudah merasa lapar dan cenderung mengonsumsi makanan berlebihan, sehingga berisiko mengalami kenaikan berat badan.
BACA JUGA:Bukan Hanya Suplemen, Ini Makanan Kaya Vitamin D yang Disarankan FDA untuk Kesehatan Optimal
Dikutip dari Jurnal Obesity oleh Patel dan HU pada tahun 2008, menemukan adanya kaitan erat antara durasi tidur dengan berat badan.
Analisis terhadap ribuan partisipan menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam memiliki risiko lebih besar mengalami obesitas dibandingkan mereka yang tidur 7–8 jam.
Hasil studi ini menegaskan pentingnya menjaga kualitas dan durasi tidur yang cukup sebagai salah satu cara untuk mengontrol berat badan serta mencegah obesitas.
Untuk cegah obesitas, berikut beberapa tips cukup tidur:
- Usahakan tidur dan bangun pada jam yang konsisten setiap hari, termasuk saat akhir pekan.
- Lakukan kebiasaan sebelum tidur yang menenangkan agar lebih cepat terlelap, misalnya menggunakan aromaterapi, meditasi, atau aktivitas relaksasi lainnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




