Mengupas Film My Name Is Khan: Perjalanan Emosional Melawan Prasangka

Mengupas Film My Name Is Khan: Perjalanan Emosional Melawan Prasangka

Poster Film My Name Is Khan--Wikipedia

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - My Name Is Khan adalah sebuah film drama Bollywood yang dirilis pada tahun 2010, disutradarai oleh Karan Johar dan dibintangi oleh Shahrukh Khan dan Kajol.

Film ini berhasil mendapatkan perhatian internasional karena menyuguhkan tema-tema yang menyentuh tentang cinta, toleransi, dan perjuangan melawan prasangka rasial.

Dengan latar belakang peristiwa pasca-11 September di Amerika Serikat, My Name Is Khan berani mengangkat isu Islamofobia serta pengalaman diaspora Muslim di negara Barat, membuat film ini relevan bagi banyak penonton.

Sinopsis dan Alur Cerita

My Name Is Khan berkisah tentang Rizwan Khan (diperankan oleh Shahrukh Khan), seorang pria Muslim dari India yang mengalami gangguan spektrum autisme, tepatnya Sindrom Asperger.

Meskipun cenderung memiliki keterbatasan dalam interaksi sosial, Rizwan adalah sosok yang cerdas dan memiliki kepedulian mendalam terhadap orang-orang di sekitarnya.

BACA JUGA:AI Mengancam Profesi: 6 Pekerjaan yang Diprediksi Akan Tergusur

BACA JUGA:Kegiatan Sederhana yang Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh secara Alami

Setelah ibunya meninggal, Rizwan pindah ke San Francisco, Amerika Serikat, untuk tinggal bersama saudaranya. Di sana, ia bertemu dan jatuh cinta pada Mandira (diperankan oleh Kajol), seorang wanita Hindu yang memiliki anak laki-laki dari pernikahan sebelumnya.

Pernikahan mereka bahagia hingga terjadinya serangan teroris pada 11 September 2001, yang menyebabkan perubahan besar dalam kehidupan komunitas Muslim di Amerika.

Mandira kehilangan putranya akibat serangan rasis, dan dalam keputusasaan, ia menyalahkan Rizwan atas tragedi ini.

Tertekan dan terluka, Rizwan pun bertekad untuk membersihkan namanya dengan menemui Presiden Amerika dan menyampaikan pesan sederhana: "Nama saya Khan, dan saya bukan teroris."

My Name Is Khan tidak hanya bercerita tentang perjuangan pribadi, tetapi juga mengajak penonton untuk melihat isu diskriminasi dari perspektif yang lebih luas.

BACA JUGA:Lille vs Juventus Berakhir Imbang 1-1, Ambisi Naik ke Delapan Besar Pupus – Lihat Kronologinya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: