Ini Alasan Kenapa Anak Usia 2 Tahun Dilarang Mengkonsumsi Makanan dan Minuman yang Mengandung Gula Berlebih
Alasan Anak Usia 2 Tahun Dilarang Mengkonsumsi Makanan dan Minuman -ist/jambi-independent.co.id-freepik.com
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Usia bayi mulai dari 0 bulan hingga 2 tahun merupakan usia yang sangat penting untuk pertumbuhan serta perkembanganya.
Karena itu, di fase ini, mereka membutuhkan nutrisi yang baik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat tumbuh kembang ini ialah asupan gula, karena apabila anak-anak di usia ini mengkonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung banyak gula, otomatis akan mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Berikut penjelasanya kenapa anak di usia dua tahun kebawah tidak boleh mengkonsumsi terlalu banyak gula.
BACA JUGA:Garap Area Kuburan, Massa Bakar Alat Tambang Emas Ilegal di Batanghari Jambi
BACA JUGA:Jagan Mager! Ini Dia 6 Kebiasaan Buruk Pemicu Diabetes
Pertama, bayi yang nasih berusia dibawah dua tahun membutuhkan nutrisi yang banyak serta kualitas yang bagus.
Makanan atau minuman yang mengandung tinggi gula biasanya memiliki nilai gizi yang rendah serta hanya memberi kalori tanpa adanya nutrisi yang dibutuhkan bayi.
Amerika heart associaton (AHA) merekomendasikan bahwa anak-anak dimasa pertumbuhan terutama di usia dua tahun harus menghindari makanan dan minuman yang mengandung tinggi gula maupun yang mengandung gula tambahan, karena anak di usia ini masih membutuhkan asupan nutrisi yang tinggi serta masih di fase mengembangkan pilihan rasa.
Kemudian yang kedua, apabila anak-anak di usia ini mengkonsumsi terlalu banyak gula akan menggangu masalah kesehatan jangka panjang, seperti obesitas, tekanan darah tinggi serta diabetes tingkat dua.
BACA JUGA:Pj Bupati Merangin H Mukti Tegaskan WFH Jangan Jadi Alasan ASN Tidak Masuk
BACA JUGA:Hari Pertama Pasca Lebaran Idul Fitri, Pj Bupati Merangin Sidak Kantor Pelayanan Publik
Anak-anak yang sudah terbiasa mengkonsumsi makanan dan minuman manis sejak kecil akan cenderung mengalami kesulitan untuk beralih ke makanan yang lebih sehat.
Ketiga, mengkonsumsi terlalu banyak gula tambahan akan mempengaruhi selera serta kebiasaan makan anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: