AWARDS
b9

Hati-Hati! Kontaminasi Makanan Bisa Picu Flu Perut hingga Malnutrisi Berkepanjangan

Hati-Hati! Kontaminasi Makanan Bisa Picu Flu Perut hingga Malnutrisi Berkepanjangan

Ilustrasi wanita sakit perut-freefik-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kebersihan makanan sering kali dianggap sepele, padahal dampaknya bisa berujung pada masalah kesehatan serius. Konsultan Bedah Umum dan Gastroenterologi dari Rumah Sakit Apollo Spectra Kanpur, India, dr. Saad Anwar, mengingatkan bahwa pengolahan makanan yang tidak higienis serta sanitasi buruk dapat membuka jalan bagi berkembangnya mikroba berbahaya.

Menurutnya, makanan dan air yang terkontaminasi bakteri, virus, maupun parasit bukan hanya menimbulkan rasa tidak nyaman di lambung, tetapi juga bisa mengancam keselamatan jiwa jika diabaikan. Anak-anak dengan daya tahan tubuh lemah disebut menjadi kelompok paling rentan terhadap infeksi tersebut.

Salah satu penyakit yang kerap muncul akibat makanan kotor adalah diare parah. Kondisi ini biasanya dipicu oleh bakteri seperti E.coli, Salmonella, dan Shigella. Gejalanya bisa berupa muntah, demam, hingga kram perut hebat. Dalam beberapa kasus, infeksi bahkan dapat menjalar ke aliran darah dan memicu komplikasi serius.

Selain itu, virus seperti Norovirus dan Rotavirus juga mudah menular melalui makanan serta minuman yang tidak bersih. Infeksi ini dikenal dengan istilah gastroenteritis virus atau flu perut. Penderitanya biasanya mengalami mual, diare encer, hingga dehidrasi yang sangat berbahaya bagi anak-anak.

BACA JUGA:Wakil Bupati Muaro Jambi Junaidi H. Mahir Hadiri Paripurna DPRD, Resmi Sampaikan 4 Ranperda Sekaligus

Infeksi akibat parasit pun tak kalah berisiko. Organisme seperti Giardia dan Entamoeba histolytica dapat menyebabkan diare berkepanjangan, perut kembung, tubuh lemas, bahkan menimbulkan malnutrisi jika tidak segera ditangani.

Keracunan makanan juga menjadi ancaman lain. Kondisi ini muncul ketika mikroba melepaskan racun dari makanan yang rusak atau disimpan dengan cara yang salah. Akibatnya, seseorang bisa mengalami gangguan pencernaan, kembung, hingga kekurangan gizi dalam jangka panjang.

Dr. Saad menambahkan, paparan berulang terhadap makanan dan minuman yang terkontaminasi tidak hanya menimbulkan infeksi akut, tetapi juga dapat merusak lapisan usus. Hal ini membuat tubuh kesulitan menyerap nutrisi dan meningkatkan risiko penyakit pencernaan kronis seperti sindrom iritasi usus besar.

Karena itu, ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan makanan, memastikan air layak konsumsi, serta memperhatikan cara penyimpanan bahan pangan agar kesehatan pencernaan tetap terlindungi.

BACA JUGA:Minta Maaf, Kabid Humas Polda Jambi: Sama Sekali Tak Ada Niat Menghalangi Wartawan

Mau saya tambahkan paragraf penutup berupa tips pencegahan sederhana (misalnya mencuci tangan, merebus air, dan menyimpan makanan dengan benar) supaya artikelnya lebih lengkap dan bernilai praktis bagi pembaca?



Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: