Dugaan Pungli oleh Pemkab Boyolali, Bupati hingga paguyuban Dilaporkan ke KPK

Dugaan Pungli oleh Pemkab Boyolali, Bupati hingga paguyuban Dilaporkan ke KPK

Pungli diduga dilakukan oleh Pemkab Boyolali-Foto : ilustrasi-Net

JAMBI-INDEPENDENT.CO.IDPemkab Boyolali diduga melakukan pungli terhadap ASN di lingkungan Pemkab.

Terkait dugaan pungli tersebut, masyarakat Boyolali memberanikan diri melaporkan pungli tersebut kepada KPK. Dan dari informasi yang beredar, KPK telah menerima laporan Pungli yang diduga dilakukan oleh Pemkab.

Pungli tersebut diduga dilakukan terhadap para ASN. Dimana, pungli berupa sumbangan. Adapun sumbangan yang di mintai pada ASN Boyolali berkisar antara 300 hingga 500 ribu rupiah.

Pelaporan kasus pungli di lingkungan ASN Boyolali ke KPK diungkapkan oleh salah satu akun media sosial.

BACA JUGA:BNNP Jambi Musnahkan 10 Kg Sabu dan 5 Ribu Ekstasi, Brigjen Pol Wisnu Handoko: 90 Ribu Nyawa Manusia Selamat

BACA JUGA:Berhari-hari Sampah di Kualatungkal Menumpuk, Ini Penjelasan Kadis Lingkungan Hidup Tanjab Barat

“Masyarakat Boyolali jadi berani melawan. Pungli dan korupsi pada kasus ini sudah dilaporkan ke KPK, mulai dari Bupati hingga nama2 koordinator paguyubannya kena lapor semua!,” tulis akun X @PartaiSocmed.

Kasus pungli tersebut mulia terdengar setelah adanya postingan tentang surat undangan dari Pagububan Aparatur Sipil Negara Ngelembu Bersatu untuk datang ke sebuah tempat. 

Dalam surat undangan itu disebutkan akan ada agenda silaturahmi dan pengarahan dari Bapak Camat Sambi.

Tidak hanya itu, beredar juga tampilan percakapan dua orang yang disebutkan bukti bahwa jika ASN Boyolali diminta untuk berkontribusi di TPS demi kelancaran Pemilu  dan ditarik iuran untuk partai.

BACA JUGA:Perum Bulog Buka Loker untuk Lulusan SMA dan S1, Cek Syarat dan Posisi yang Dibutuhkan

BACA JUGA:Dini Hari Tadi, Gempa M 3,7 Guncang Kepulauan Sangihe, Sulut

Selain itu, juga terdapat postingan sebuah video yang berisikan pengakuan dari salah seorang ASN tidak mau memilih salah satu partai yang telah ditentukan.

Akibatnya, sosok ini  akhirnya pensiun dini pada tahun 2020 lalu. Sebelum pensiun dirinya menolak untuk memilih partai tersebut dan akibatnya dirinya di pindahkan ke tempat yang sangat jauh kurang lebih dari 50 km rumahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: