Anda Punya Riwayat Diabetes? Hindari 5 Sayuran Ini agar Gula Darah Tetap Terjaga

Anda Punya Riwayat Diabetes? Hindari 5  Sayuran Ini agar Gula Darah Tetap Terjaga

ilustrasi sayuran-Foto : ilustrasi-Net

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Anda memiliki riwayat penyakit diabetes? Hindari 5 Sayuran ini agar gula darah Anda tetap terjaga.

 

Nah, perlu diketahui bahwa ternyata tidak semua sayuran itu sehat dan bisa dikonsumsi siapa saja.

 

Ternyata ada sayuran yang tidak boleh dikonsumsi oleh seseorang yang memiliki riwayat penyakit tertentu.

 

Ada jenis sayuran yang justru menjadi pantangan untuk penderita diabetes karena alasan tertentu.

 

Maka, penderita diabetes harus cermat dalam memilih makanan, sebab beberapa jenis makanan bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan insulin.

BACA JUGA:Rumahnya Dibakar KKB, Ratusan Warga Papua Serbu Balik KKB Gunakan Parang dan Panah, Perang Dimulai..!!

BACA JUGA:Duh! Heboh Harimau Liar Muncul di Area Perkebunan, Warga Desa Rantau Karya Tanjab Timur Resah

 

Pasalnya, dalam jangka panjang, kondisi ini bisa mengakibatkan berbagai komplikasi diabetes.

 

Apa saja jenis sayuran tersebut? Ini penjelasannya seperti dikutip dari JPNN.com

 

1. Jagung

Jagung mengandung banyak zat gizi karbohidrat, tetapi tidak diimbangi dengan serat yang tinggi.

Manfaat serat padahal mampu memperlambat penyerapan gula dari makanan dan membantu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes.

Jagung yang diolah dengan cara tertentu juga memiliki IG yang tinggi.

Makanan dengan IG yang tinggi bisa menyebabkan lonjakan gula darah dengan cepat sehingga penderita diabetes perlu menghindari mengonsumsinya.

BACA JUGA:Banjir di Kota Jambi, Seorang Nenek Meninggal Terbawa Arus, Ini Penjelasan Camat

BACA JUGA:Pemkab Tanjab Barat Laporkan Oknum Kades yang Hujat Bupati Anwar Sadat

2. Sayur Kalengan

Salah satu yang harus dihindari oleh penderita diabetes, yakni sayur kalengan.

 

Meski, nilai gizi sayur kalengan sebenarnya tidak kalah baik dari sayuran segar.

 

Namun, perlu diketahui bahwa sebagian besar produk sayur kalengan mengandung banyak natrium.

Natrium berfungsi sebagai pengawet bagi makanan kalengan dan kemasan.

Asupan natrium yang berlebihan bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

Pada penderita diabetes, kondisi ini bisa menyebabkan sejumlah komplikasi seperti kerusakan mata, stroke, penyakit jantung, dan penyakit ginjal.

BACA JUGA:TNI-Polri Lagi Kepung KKB, Pendeta Saifudin Ibrahim Malah Klaim jadi Menteri Agama jika Papua Merdeka

BACA JUGA:Kabar Baik, Perumda Tirta Mayang Kota Jambi Tunda Kenaikan Tarif Air, Ini Penjelasannya

3. Kentang

Anda harus tahu, kentang sebenarnya bukanlah sayuran, melainkan umbi.

Namun, bahan makanan ini kerap diolah bersama sayuran sehingga dianggap sebagai bagian dari kelompok sayur-mayur.

Sayangnya, kentang tidak selalu baik bagi penderita diabetes.

Sebenarnya, kentang mentah memiliki indeks glikemik (IG) yang rendah, tetapi yang matang cenderung memiliki IG lebih tinggi.

 

 

Contohnya, kentang rebus yang sehat sekalipun memiliki IG sebesar 78 sehingga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi penderita diabetes.

BACA JUGA:Hari Buruh Nasional 2023, 50 Ribu Buruh akan Demo Besar Besaran Hari Ini Peringati May Day

BACA JUGA:Panas Ekstrem, Baca Doa Ini saat El Nino dan Kekeringan Panjang Melanda agar Diberi Perlindungan

4. Labu Madu

Labu madu sebetulnya termasuk dalam kelompok makanan yang memiliki indeks glikemik rendah.

Namun, proses pengolahan bisa meningkatkan IG makanan ini sehingga penderita diabetes disarankan untuk membatasi konsumsinya karena labu madu mengandung karbohidrat dalam jumlah yang cukup banyak.

5. Kacang Polong

Sayuran lainnya yang juga menjadi pantangan untuk penderita diabetes, yakni kacang polong.

Kacang dengan rasa manis alami ini sebenarnya merupakan sumber serat yang baik, tetapi kandungan karbohidratnya juga cukup tinggi.

Selain itu, kacang polong sering kali dijumpai dalam bentuk kalengan.

Beda dengan yang segar, produk ini umumnya tinggi garam (natrium).

Asupan garam yang berlebihan bisa menyebabkan hipertensi dan meningkatkan risiko komplikasi diabetes. *


 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com