Pusat Kompak Larang Truk Batu Bara Beroperasi di Jambi, Jangan Nambang Kalau Tak Mau Bangun Jalan Khusus

Pusat Kompak Larang Truk Batu Bara Beroperasi di Jambi, Jangan Nambang Kalau Tak Mau Bangun Jalan Khusus

Truk batu bara di Jambi terguling, di kawasan Mendalo, Kabupaten Muarojambi beberapa waktu lalu. Mulai besok, aturan tentang stiker nomor lambung mulai berlaku.-dok/jambi-independent.co.id-

Lanjutnya, tahun 2012 itu sudah ada rencana pembangunan jalan khusus batu bara. “Tapi sampai sekarang masih nol,” kata dia. 

Lanjutnya, saat ada tiga perusahaan yang mau melakukan pembangunan jalan khusus tersebut. “Sekarang ada tiga perusahan yang katanya, ‘katanya’ mau,” kata dia.

BACA JUGA:Sebelum Bertemu Airlangga, Surya Paloh Diam-diam Sudah Bertemu AHY

BACA JUGA:Siapa Pengemudi Mobil Dinas yang Kecelakaan di Depan Rumah Sakit Siloam Jambi, Ini Kata Kapolresta Jambi

Dia juga sudah meminta anggota DPR RI Bakri agar perusahaan tersebut diawasi. “Tapi katanya belum ada progres yang baik,” kata dia.

Sebelumnya pada Selasa 24 Januari 2023, dilaksanakan Rapat Dengar Pendapat antara Komisi V DPR RI RDP dengan Ditjen Cipta Karya, Ditjen Bina Marga, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan dan Kepala BPIW Kementerian PUPR.

Rapat yang digelar di DPR RI ini, salah satunya membahas permasalahan jalan nasional yang rusak, akibat truk batu bara yang melintasinya.

Dalam rapat tersebut, sepertinya harapan untuk perbaikan jalan nasional di Provinsi Jambi yang dilalui truk batu bara, sangat tipis.

BACA JUGA:Promo Indomaret Hari ini, Ada Diskon Susu Anak

BACA JUGA:Jadi Prioritas Penerimaan CPNS 2023, Apa sih Arti Talenta Digital? Lulusan dari 5 Jurusan Ini Full Senyum

Pasalnya, pemerintah pusat menilai hal itu hanya membuang-buang tenaga. Ini karena, mereka menilai bahwa Provinsi Jambi tak ada niat untuk memperbaiki sistem.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR RI Hedy Rahadian. Pihaknya kata dia, bisa saja mencari dana sebesar Rp1,2 triliun untuk perbaikan jalan nasional tersebut.

Tapi menurutnya itu bukan solusi. Karena jalan nasional itu tak akan lama bertahan dengan kondisi saat ini. “Kalaupun kita perbaiki Rp1,2 triliun, jangan-jangan tidak lama lagi. Ini bukan solusi,” kata dia.

Jawaban Hedy ini menjawab pertanyaan anggota Komisi V DPR RI H Bakri. Kata dia, setelah kunker spesifik beberapa waktu lalu, jika dihitung anggaran perbaikan jalan nasional itu butuh anggaran Rp1,2 triliun.

BACA JUGA:Lakalantas Tunggal Depan RS Siloam Jambi, Toyota Camry Plat Merah Diduga Bawa Penumpang Perempuan Tanpa Busana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: