Waspada Siklus 4 Tahunan Karhutla, Menkopolhukam Ingatkan Provinsi Jambi

Waspada Siklus 4 Tahunan Karhutla, Menkopolhukam Ingatkan Provinsi Jambi

Penanganan yang akan dilakukan nantinya, dilakukan patroli rutin. Lalu juga akan dilakukan pasukan TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni yang akan menetap di titik lokasi rawan. 

"Juga kita akan sosialisasi agar masyarakat tak membuka lahan dengan cara membakar," sebutnya. Ditambahkan Sekda, untuk pencegahan Karhutla di Jambi, jangan dibiarkan terjadi kebakaran. Karena sifatnya pada api, akan menyala terus di lahan gambut. 

BACA JUGA:Kuliner Khas Sumsel, Ini 5 Jenis Masakan Pindang Enak dan Terkenal di Sumatera Selatan

BACA JUGA:Terkait Penghapusan Honorer 2023, Pemda Kerinci Masih Tunggu Petunjuk Pusat

"Jika ada titik panas atau api, bisa di bom air, dan kita punya kelebihan ASAP digital (CCTV) Polda Jambi. Serta yang penting lainnya, perlu dilakukan pengecekan peralatan perusahaan, Pemda dan alat TNI Polri," ucapnya.

Nantinya, Pemprov akan menunggu dua kabupaten menetapkan siaga darurat yang akan diikuti penaikan status di tingkat Provinsi.

"Mei kita ancang-ancangnya sudah siaga, mulai Patroli, dan sosialisasi, bahwa melempar puntung rokok saja bisa berbahaya di daerah gambut ini, walaupun puncak kemarau diperkirakan oleh BMKG pada Juni hingga September," akunya.

Sebenarnya Provinsi Jambi tahun ini ikut terbantu untuk daerah rawan karhutla di Kumpeh, pada lahan perusahaan PT Pesona dan PDIW. Karena kedua lokasi tersebut sudah dikelola oleh TNI bekerja sama dengan PT WKS. 

BACA JUGA:Ditarget Selesai Agustus 2023, Kementerian PUPR Percepat Pembangunan Jalan Tol Kramasan-Betung

BACA JUGA:Alhamdulillah 49 Warga di Kelurahan Pakuan Baru Dapat Bansos BPJS Ketenagakerjaan, Gimana Caranya?

"Lahan ini sudah ditanami dan dijaga walau belum seluruhnya. Jadi kita lebih fokus menjaga di daerah Londrang di antara perbatasan Muarojambi dan Tanjab Timur," katanya.

Untuk Londrang sendiri, Sekda juga mengatakan sudah ada langkah antisipasi mulai tahun 2022 ini. Seperti bantuan kerjasama dengan Korea, untuk pembangunan embung-embung, dimana saat kering tetap terdapat air. "Dan juga dibikin sekat kanal dengan tujuan lahan gambut tetap basah," pungkasnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: