China Kumpulkan Dubes Negara G7 dan Uni Eropa, Selat Taiwan Makin Mencekam

China Kumpulkan Dubes Negara G7 dan Uni Eropa, Selat Taiwan Makin Mencekam

Bendera nasional Tiongkok dan Taiwan ditampilkan di samping pesawat militer dalam gambar ilustrasi yang dibuat 9 April 2021. Foto: ANTARA/Reuters/as--

BEIJING,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -Situasi di Selat Taiwan semakin mencekam. China akhirnya mengumpulkan Dubes Negara G7 dan Uni Eropa.

Dalam keterangan tertulis MFA di BEIJING, Jumat 5 Agustus 2022 malam, Deng menuding para menlu G7 dan UE telah mendistorsikan fakta lewat pernyataan mereka tentang Taiwan.

"Ini benar-benar tindakan campur tangan urusan internal China dan memberikan sinyal yang salah terhadap kelompok separatis kemerdekaan Taiwan. China dengan tegas menolak dan menyatakan protes keras," ujar Deng.

 Pemerintah China memprotes keras pernyataan bersama perwakilan negara-negara anggota G7 dan Uni Eropa soal Taiwan.

BACA JUGA:Kasus Brigadir J, Dahlan Iskan Singgung Skenario Pelecehan Seksual Putri Candrawathi: Kelihatannya akan Runtuh

BACA JUGA:PTPN Group Raih Laba Rp 3,86 Triliun di Semester 1 2022

Wakil Menteri Luar Negeri China Deng Li mengaku telah diperintahkan memanggil duta besar negara-negara terkait di Beijing.

Menurut dia, kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan sebagai bentuk pelanggaran keras terhadap kedaulatan dan integritas teritorial China.

Sebelumnya G7 menyatakan keprihatinan atas aksi militer China yang telah meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan.

G7 mendesak China agar tidak mengubah status quo secara sepihak melalui tindakan kekerasan di Selat Taiwan dan menyelesaikan perbedaan dengan cara damai.

BACA JUGA:Diserang Israel, Ratusan Orang di Gaza Luka-luka, Puluhan Orang Tewas Termasuk Anak-anak

BACA JUGA:Pemprov Jambi Gelar Tabligh Akbar dan Santunan 2000 Anak Yatim, Sediakan Makanan Gratis

Masih di hari yang sama, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) terus melancarkan latihan penembakan besar-besaran dengan sasaran di sekitar Taiwan.

Memasuki hari kedua pada Jumat, sejumlah pesawat tempur PLA terbang mendekati garis pantai Taiwan.

Sejumlah jet tempur, pesawat pengebom, pesawat pemberi peringatan dini, dan pesawat pengintai melakukan latihan perebutan wilayah udara di sekitar Taiwan.

Saluran resmi penyiaran China CCTV melaporkan beberapa pesawat tempur yang dilibatkan dalam latihan tersebut, di antaranya H-6k, J-16, dan Su-30.

BACA JUGA:2 Gol Tanpa Balas, Erling Haaland Buktikan Kualitas Diri di Manchester City

BACA JUGA:Brigadir RR Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana pada Kasus Brigadir J, Ini Kata Polisi Soal Perannya

"Hari ini, saya dan rekan-rekan diperintahkan menjalankan misi pencegahan jarak dekat. Kami bisa melihat ke bawah ada garis pantai dan pegunungaChina Kumpulkan Dubes Negara G7 dan Uni Eropa, Selat Taiwan Makin Mencekamn tengah Taiwan secara visual," kata Hou Hong, pilot barikade Angkatan Udara PLA, yang terlibat dalam latihan tersebut, Jumat.

Selain itu lebih dari 10 unit kapal perusak rudal dan fregat PLA menjalankan operasi blokade dari berbagai arah di sekitar Taiwan seperti dikutip dari jpnn.com.

Latihan pada hari Jumat diskenariokan untuk pertempuran nyata pasukan laut dan udara di wilayah utara, barat daya, dan timur Taiwan guna menguji kemampuan operasional pasukan gabungan, demikian pernyataan Komando Armada Timur PLA. (viz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: