Kemlu Angkat Bicara soal Foto Prabowo di Spanduk Abraham Shield Israel

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Sebuah baliho besar yang memuat foto Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, berdampingan dengan sejumlah pemimpin dunia ramai diperbincangkan setelah viral di media sosial.

Unggahan tersebut dibagikan akun X bernama @AbrahamShield25 pada Minggu, 29 September 2025, dan sudah ditonton lebih dari 5,6 juta kali hingga Selasa, 30 September 2025.

Tulisan dalam baliho itu berbunyi, “Tuan Presiden, Israel Berdiri Di Samping Rencanamu, Kunci Kesepakatan,” dalam bahasa Inggris.

Terlihat Presiden Amerika Serikat Donald Trump berada di tengah, dengan Prabowo berdiri di sisi kanannya bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, dan Raja Yordania Abdullah II.

BACA JUGA:Shutdown Pemerintah AS Jadi Sentimen, IHSG Berpeluang Lanjut Menguat

Sementara di sisi lain berdiri Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Unggahan itu menyebut baliho dipajang di beberapa lokasi, meski tidak dijelaskan secara rinci di mana saja.

Disebutkan pula bahwa kampanye papan reklame ini diluncurkan oleh Koalisi Israel untuk Keamanan Regional guna mendukung inisiatif Trump mengakhiri perang di Gaza sekaligus mendorong perluasan Abraham Accords, kesepakatan normalisasi hubungan Israel dengan sejumlah negara.

BACA JUGA:Tok! Mahkamah PPP Tegaskan Agus Suparmanto Sah Jadi Ketua Umum

Koalisi tersebut berisi lebih dari 120 tokoh senior di bidang keamanan, kebijakan, dan ekonomi Israel.

Mereka menyebut rencana Trump sebagai upaya serius untuk mengubah kekuatan militer Israel menjadi keuntungan diplomatik strategis serta menciptakan “realitas baru di Gaza tanpa Hamas.”

Menanggapi viralnya foto itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Yvonne Mewengkang, menegaskan sikap Indonesia tidak berubah.

BACA JUGA:Intip Sejarah Hari Batik Nasional dan Perayaan 2025 Bertema Batik Merawit

“Tidak akan ada pengakuan dan normalisasi dengan Israel, baik melalui Abraham Accords maupun platform lainnya, kecuali Israel terlebih dahulu mengakui negara Palestina yang merdeka dan berdaulat,” ujarnya.

Sumber: