Subdit IV Ditreskrimsus Polda Jambi akan Tera Mobil Tanki Milik PT Elnusa Petrofin
Anggota Komisi XII DPR RI Syarif Fasha, saat di Pertamina Depot Kasang, beberapa waktu lalu.-ist/jambi-independent.co.id-
BACA JUGA:Kejagung Periksa Dirut PT Sritex Iwan Kurniawan Lukminto
“Kami sudah undang teman-teman dari Reskrimsus Polda Jambi untuk mendalami kasus ini," kata dia. Ke depan kata dia, semua kendaraan tangki harus dilakukan tera ulang.
"Kami juga minta PT Elnusa sebagai transportir agar melakukan rotasi sopir secara berkala. Jangan sampai satu sopir terlalu lama memegang satu kendaraan,” jelasnya.
Pihak Hiswana Migas Jambi, yang juga hadir dalam kunjungan tersebut, menyampaikan apresiasi atas langkah tegas DPR RI ini.
Mereka mengakui bahwa memang sering terjadi kekurangan isi volume dalam tanki mobil pasokan BBM ke SPBU, meski selama ini pengaduan sudah disampaikan melalui sistem aplikasi resmi.
BACA JUGA:Ada Tes Urine! Calon Ketum KONI Provinsi Jambi Wajib Bebas Narkoba
“Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Syarif Fasha yang turun langsung. Dari data kami, sering ditemukan kekurangan volume BBM di SPBU, rata-rata bisa 30 sampai 60 liter per tangki,” ujar Ridwan, Kabid SPBU Hiswana Migas Jambi.
Kalau dihitung katanya, kerugian karena selisih tonase ini bisa mencapai 2 sampai 3 ton per bulan. "Kami sudah diberi ruang, dan ke depan perwakilan Hiswana akan ditempatkan langsung di Depot Pertamina untuk pengawasan,” tambahnya.
Menanggapi temuan ini, pihak Pertamina Patra Niaga Sumbagsel menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti dan melakukan perbaikan sistem secara menyeluruh.
Pertamina Patra Niaga berterima kasih atas atensi Komisi XII DPR RI. "Kita berkomitmen menjaga mutu layanan, ketepatan ukuran, dan kualitas BBM," kata dia.
BACA JUGA:Jelang Musda Golkar Jambi, CE Klaim Kantongi Restu Bahlil
Pihak transporter, PT Elnusa Petrofin, yang bertanggung jawab terhadap distribusi BBM dari depot ke SPBU, menyebut bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai langkah pengawasan, termasuk menggunakan sistem Road Traffic Control (RTC) dan dukungan pengawasan dari TNI.
“Kami tanggung jawab di sisi distribusi. Untuk alat ukur, itu wilayahnya badan metrologi. Namun kami punya sistem RTC untuk pantau pergerakan mobil, dan kita juga libatkan BKO TNI untuk menjaga distribusi dari terminal ke SPBU,” kata Ahmad Zaki, Area Manager Sumbagsel PT Elnusa Petrofin.
Zaki mengakui masih terdapat oknum sopir yang menyalahgunakan BBM dalam perjalanan. “Kecurangan seperti ‘kencing di jalan’ itu memang ada. Kalau ketahuan, sanksinya tegas kita berhentikan dan laporkan ke aparat hukum,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



