BACA JUGA:Mobil Minibus Xenia Terbakar di Jalan Lintas Sumatera, Korban Dilarikan ke RS Sungai Rumbai
“Di dalam pikiran, wahai Paduka yang muIia," jawab Abu Nawas tanpa sedikit pun perasaan ragu. “Tuanku yang mulia, ketidakterbatasan itu ada karena adanya keterbatasan. Dan keterbatasan itu ditanamkan oleh Tuhan di dalam otak manusia. Dan itu manusia tidak akan pernah tahu di mana batas jagat raya ini. Sesuatu yang terbatas tentu tak akan mampu mengukur sesuatu yang tidak terbatas,” lanjut Abu Nawas.
Baginda mulai tersenyum karena merasa puas mendengar penjelasan Abu Nawas yang masuk akal. Kemudian Baginda melanjutkan teka-teki yang kedua.
‘Wahai Abu Nawas, manakah yang lebih banyak jumlahnya, bintang-bintang di langit ataukah ikan-ikan di laut?” tanya Baginda.
"Ikan-ikan di taut,” jawab Abu Nawas dengan mantab. "Bagaimana kau bisa Iangsung memutuskan begitu. Apakah engkau pemah menghitung jumlah mereka?“ tanya Baginda Raja dengan heran.
BACA JUGA:Deretan Zodiak yang Mudah Terpancing Amarah
BACA JUGA:Promo Alfamart Hari ini, Aneka Snack dengan Diskon Melimpah
“Paduka yang mulia, bukankah kita semua tahu bahwa ikan-ikan itu setiap hari ditangkapi dalam jumlah besar, namun begitu jumlah mereka tetap banyak seo|ah-olah tidak pernah berkurang karena saking banyaknya. Sementara bintang-bintang itu tidak pernah rontok. jumlah mereka juga banyak,” jawab Abu Nawas meyakinkan Baginda Raja.
Seketika itu rasa penasaran yang selama ini menghantui Baginda sirna tak berbekas. Dia pun bisa tenang, karena semua pertanyaan yang membuatnya gelisah selama ini terjawab.
Saking senangnya, Baginda Raja Harun Al Rasyid memberi hadiah Abu Nawas dan istrinya uang yang cukup banyak. *