“Ampun Tuanku, hamba menghadap Tuanku Baginda hanya untuk mengadukan periakuan tamu-tamu yang tidak diundang. Mereka memasuki rumah hamba tanpa izin dan berani memakan makanan hamba,” laporAbu Nawas. “Siapakah tamu-tamu tidak diundang itu wahai Abu Nawas?” ujar Baginda dengan bijaksana.
BACA JUGA:Komitmen Menyediakan Layanan Digital, PLN Mobile Wara-Wiri di Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:Bawa Sabu Hampir 2 Kg dari Aceh, Warga Indragiri Hulu Diringkus Polres Tanjab Barat
Lalat-Ialat ini Tuanku,” kata Abu Nawas sambil membuka penutup piringnya. “Kepada siapa lagi kalau bukan kepada Paduka junjungan hamba, hamba mengadukan perlakuan yang tidak adil Ini,” ujar Abu Nawas sekali lagi. "Lalu, keadilan yang bagaimana yang engkau inginkan dariku?” tanya Raja Harun penasaran.
"Hamba hanya menginginkan izin tertulis dari Baginda sendiri agar hamba bisa dengan ieluasa menghukum lalat-lalat yang nakal itu,” kataAbu Nawas memulai muslihatnya.
Akhirnya Raja Harun dengan terpaksa membuat surat izin yang isinya memperkenankan Abu Nawas memukul Ialat-lalat itu di mana pun mereka hinggap.
BACA JUGA:Hari Pertama Ngantor Pj Bupati Bachril Bakri Rapat Staf Lengkap
BACA JUGA:Ace Hardware Jamtos dan Trona Jambi Kembali Hadirkan Boom Sale, Ayoo Nikmati Promo nya...
Setelah mendapat izin tertulis itu Abu Nawas mulai mengusir laiat-lalat di piringnya hingga mereka terbang dan hinggap di sana sini.
Dengan menggunakan tongkat besi yang dibawa dari rumah, Abu Nawas mengejar dan memukurl lalatlaiat itu. Ketika hinggap di kaca, Abu Nawas dengan tenang dan leluasa memukul kaca itu hingga pecah. Kemudian vas bunga nan indah milik sang Raja juga ikut terkena pukul dan pecah.
Akhirnya hanya dalam beberapa menit saja seluruh perabot istana hancur berkeping-keping. Raja Harun tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menyadari kekeliruannya yang telah dilakukan terhadap Abu Nawas dan keluarganya.
Setelah merasa puas, Abu Nawas mohon diri. Barang-barang kesayangan Raja Harun banyak yang hancur. Bukan cuma itu saja raja juga menanggung rasa malu. Kini dia sadar betapa kelirunya, telah berbuat semena-mena kepada Abu Nawas.
BACA JUGA:Pj Bupati Henrizal Kunker ke Kabupaten Aceh Besar
BACA JUGA:Standarnya Tinggi, Ini 4 Zodiak yang Paling Perfeksionis
Cerita Abu Nawas, Tebakan Jitu
Suatu hari, Baginda Raja, Harun AI Rasyid kelihatan murung. Ini karena semua menterinya tidak ada yang sanggup menemukan iawaban yang diberikannya.