Satgas Cs-137 Konfirmasi Kontaminasi Cengkeh Berasal dari Lampung
Ilustrasi Cengkeh Yang Terkontaminasi Zat Radioaktif-AFP/jambi-independent. co. id-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cesium-137 (Satgas Penanganan Cs-137).
Mengonfirmasi bahwa produk cengkeh yang terkontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) berasal dari wilayah Lampung.
Kepastian ini disampaikan setelah dilakukan serangkaian penelusuran dan investigasi lanjutan menyusul laporan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) yang sebelumnya mendeteksi adanya kandungan radioaktif pada cengkeh asal Indonesia.
BACA JUGA:Sumenep Diguncang Gempa M5,0, Malang Juga Rasakan Getarannya
Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Koordinator Bidang Pangan, sekaligus Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Cs-137.
Bara Krishna Hasibuan, menjelaskan bahwa pemerintah segera mengirimkan tim khusus untuk melakukan pemeriksaan ke tiga lokasi pengolahan cengkeh di Surabaya, Jawa Timur.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, ditemukan bahwa pabrik pengolahan cengkeh tersebut memperoleh bahan baku dari dua daerah utama, yaitu Pati (Jawa Tengah) dan Lampung.
Setelah dilakukan pengujian lanjutan, kontaminasi Cs-137 terkonfirmasi berada di perkebunan yang berlokasi di Lampung.
BACA JUGA:BMKG Peringatkan Suhu Panas Ekstrem, Sejumlah Kota di Indonesia Capai 35 Derajat Celcius
"Kami bisa memberikan konfirmasi bahwa ditemukan kontaminasi di perkebunan di Lampung," ujar Bara dalam konferensi pers di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin 13 Oktober 2025.
Bara menegaskan, tingkat kontaminasi yang ditemukan masih terbatas dan tidak menyebar ke wilayah atau komoditas pangan lain.
Pemerintah memastikan penanganan dilakukan secara cepat dan terukur agar dampak lingkungan maupun ekonomi dapat diminimalkan.
BACA JUGA:Wuih! Uang Tunjangan Perumahan Dihapus, Dana Reses Anggota DPR Naik Jadi Rp702 Juta
Sebagai langkah pencegahan, Satgas Cs-137 bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) telah merekomendasikan agar seluruh produk cengkeh yang terindikasi tercemar sementara waktu tidak diperjualbelikan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




