Israel Semakin Dijauhi Dunia, Dampaknya Terasa dari Politik hingga ke Sepak Bola
Benyamin Netanyahu-Ist/jambi-independent.co.id-
JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Israel kini menghadapi pengucilan yang semakin meluas dari komunitas internasional seiring berlanjutnya konflik dan krisis kemanusiaan di Gaza. Serangan darat Israel ke Gaza City dan serangan terhadap tokoh Hamas di Qatar memicu reaksi keras dari berbagai negara.
Baru-baru ini, penyelidikan independen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyimpulkan bahwa Israel telah melakukan tindakan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza, temuan yang didukung oleh pakar-pakar genosida dan organisasi hak asasi manusia.
Sebagai respons, Uni Eropa - mitra dagang terbesar Israel - mengusulkan sanksi dengan menangguhkan sebagian perjanjian perdagangan bebas, menunggu persetujuan dari negara-negara anggotanya.
BACA JUGA:Duh! PPPK Paruh Waktu Tak Dapat Tunjangan, Ini Penjelasan BKD Provinsi Jambi
Sejumlah negara Barat telah lebih dulu memberlakukan sanksi terhadap individu dan kelompok Israel yang terlibat dalam kekerasan di wilayah Tepi Barat.
Dampaknya terasa nyata, termasuk dalam sektor ekonomi. Dana kekayaan negara Norwegia, yang terbesar di dunia, mengumumkan divestasi sebagian investasinya dari Israel karena situasi di Gaza yang memburuk.
Tekanan terhadap Israel juga meluas ke bidang budaya dan hiburan. Beberapa penyiar di Irlandia, Belanda, dan Spanyol menyatakan akan memboikot Eurovision 2026 jika Israel tetap diikutsertakan.
BACA JUGA:Ragam Warna Pelat Kendaraan di Indonesia dan Artinya
Festival musik di Belgia juga membatalkan penampilan konduktor Israel Lahav Shani.
Di dunia perfilman, ribuan seniman termasuk Olivia Colman, Emma Stone, dan Andrew Garfield menandatangani petisi menolak kerja sama dengan institusi film Israel.
Dalam dunia olahraga, Israel juga menghadapi boikot. Sebuah etape balap sepeda di Spanyol dibatalkan akibat protes terhadap partisipasi tim Israel.
BACA JUGA:Prabowo: Aku Gak Dendam Sama Anies
Atlet catur Israel menarik diri dari kompetisi setelah dilarang tampil di bawah bendera negaranya. Kekhawatiran juga muncul terkait kemungkinan Israel dikeluarkan dari UEFA, badan sepak bola Eropa.
Perbandingan pun mulai muncul antara situasi ini dan isolasi terhadap Afrika Selatan pada era apartheid.
Ilan Baruch, mantan duta besar Israel, menilai bahwa tekanan melalui budaya dan olahraga punya dampak besar secara politik. Sementara itu, gelombang dukungan terhadap kampanye BDS (boikot, divestasi, dan sanksi) terus meluas.
Meskipun demikian, Amerika Serikat masih mempertahankan dukungan terhadap Israel, meski mengaku tidak menyetujui seluruh kebijakannya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



