Kenapa Setelah Ngopi Sering Merasa Sakit Perut? Penjelasan Berdasarkan Penelitian
Ilustrasi Minum Kopi--Pixabay.com
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Bagi banyak orang, kopi adalah minuman wajib di pagi hari. Namun, tak jarang setelah mengonsumsi kopi, beberapa orang justru merasakan sakit atau ketidaknyamanan di perut.
Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi? Berdasarkan penelitian, ada beberapa alasan mengapa kopi bisa menyebabkan sakit perut.
1. Tingginya Kadar Asam dalam Kopi
Kopi memiliki tingkat keasaman yang cukup tinggi, yang dapat menyebabkan iritasi pada lambung. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Critical Reviews in Food Science and Nutrition, kopi mengandung senyawa seperti asam klorogenat yang meningkatkan keasaman dalam perut.
Ketika asam dalam lambung meningkat, dinding lambung bisa teriritasi, terutama pada orang yang memiliki sensitivitas asam atau gangguan pencernaan seperti gastritis dan maag.
2. Kandungan Kafein yang Merangsang Asam Lambung
Kafein, komponen utama dalam kopi, diketahui dapat meningkatkan produksi asam lambung. Penelitian dari Journal of Clinical Gastroenterology menunjukkan bahwa kafein dapat merangsang sel parietal pada lambung untuk menghasilkan lebih banyak asam.
Jika asam lambung berlebihan, ini bisa menyebabkan sensasi terbakar atau nyeri pada lambung, terutama bila diminum saat perut kosong. Asam yang berlebihan ini juga bisa mengakibatkan refluks asam, di mana asam lambung naik ke kerongkongan, menimbulkan rasa tidak nyaman di perut bagian atas dan dada.
BACA JUGA:Barcelona Perpanjang Tren Positif dengan Menaklukkan Red Star Belgrade 5-2 di Liga Champions
BACA JUGA:Inter Milan Tumbangkan Arsena 1-0, Berikan Kekalahan Perdana di Liga Champions
3. Senyawa Lain dalam Kopi yang Mengiritasi Saluran Pencernaan
Selain kafein dan asam klorogenat, kopi juga mengandung senyawa lain yang bisa mengganggu saluran pencernaan, seperti katekol.
Menurut penelitian dari European Journal of Gastroenterology & Hepatology, katekol dapat meningkatkan produksi asam lambung dan menstimulasi pelepasan hormon gastrin.
Hormon ini bertugas mengontrol produksi asam dalam lambung, dan ketika terstimulasi, produksi asam dapat meningkat, menyebabkan iritasi pada lapisan lambung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: