Jangan Remehkan! Perut Kembung Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius Ini!
Ilustrasi wanita sedang sakit perut-freefik-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Perut terasa penuh, kencang, bahkan terlihat membesar? Bisa jadi itu bukan hanya karena kekenyangan. Kondisi ini dikenal sebagai perut kembung, yang sering kali disebabkan oleh penumpukan gas berlebih di saluran pencernaan. Meski umumnya dianggap ringan, perut kembung yang berlangsung terus-menerus bisa mengindikasikan gangguan kesehatan yang lebih serius.
Menurut Dr. Rajesh Bathini, spesialis gastroenterologi dari Manipal Hospital, India, perut kembung bisa dipicu oleh pola makan yang kurang tepat. Konsumsi makanan tinggi serat seperti kol, brokoli, kacang-kacangan, hingga produk olahan susu dapat memicu produksi gas berlebih di dalam usus.
Namun, bukan hanya makanan yang jadi biang keladinya. Dr. Bathini menyebutkan bahwa infeksi bakteri Helicobacter pylori yang menyebabkan tukak lambung, GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), dan Irritable Bowel Syndrome (IBS) juga berpotensi memicu perut terasa tidak nyaman dan kembung.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti bahwa kondisi sistemik seperti diabetes yang tidak terkontrol, gangguan tiroid, serta konsumsi obat-obatan seperti aspirin atau suplemen zat besi bisa memperburuk kondisi ini. Bahkan, beberapa kasus gangguan jantung seperti gagal jantung ringan kadang muncul dengan gejala mirip perut kembung.
BACA JUGA:Terungkap! Begini Modus Pelaku Pencari Benda Purbakala di Kawasan Cagar Budaya Candi Muaro Jambi
BACA JUGA:Sinergi BRI dengan UMKM Lokal, Batik Parang Kaliurang Jadi Unggulan
Dr. Gyanaranjan Rout, pakar gastroenterologi lainnya, mengungkapkan bahwa perut kembung kronis kerap kali menjadi sinyal dari kondisi kesehatan yang lebih kompleks. Salah satu pemicunya adalah SIBO (Small Intestinal Bacterial Overgrowth), yakni pertumbuhan bakteri berlebih di usus halus yang menyebabkan gangguan pencernaan dan gas.
Tak hanya itu, ketidakseimbangan hormon, terutama pada wanita, seperti saat menjelang menstruasi atau menopause, juga sering menjadi pemicu utama. Dalam beberapa kasus, gangguan ini diperparah oleh stres emosional dan kecemasan, yang berdampak langsung pada sistem saraf pencernaan atau dikenal sebagai gut-brain axis.
“Stres psikologis bisa memicu reaksi fisiologis di saluran cerna. Ini menjelaskan mengapa saat cemas atau tegang, perut bisa terasa begah atau melilit,” jelas Dr. Rout.
Dr. Anurag Shetty dari Rumah Sakit KMC menyatakan bahwa gangguan penyerapan makanan (malabsorpsi) seperti intoleransi laktosa menjadi penyebab utama dari fermentasi makanan yang tidak tercerna dengan baik. Proses ini menghasilkan gas yang akhirnya menyebabkan perut terasa kembung.
Selain itu, kondisi motilitas usus yang lambat, seperti yang sering terjadi pada penderita sembelit kronis, bisa menyebabkan proses fermentasi lebih lama, memicu pembentukan gas lebih banyak, dan menimbulkan rasa tidak nyaman di perut.
BACA JUGA:Sah! Ini Dia Ketua Umum HIPMI Jambi Terpilih untuk Periode 2025-2028
BACA JUGA:Heboh! Satu Rumah dan Ruko di Pasar Kuwatik Kuala Tungkal Ambruk
Kapan Harus Waspada dan Konsultasi ke Dokter?
Meski perut kembung bisa saja hanya efek dari pola makan kurang sehat atau perubahan hormon sesaat, jika terjadi secara terus-menerus, jangan dianggap remeh. Ini bisa jadi sinyal tubuh bahwa ada gangguan kesehatan yang memerlukan penanganan lebih lanjut.
Dr. Rout menyarankan untuk melakukan perubahan gaya hidup seperti:
- Mengatur pola makan secara teratur
Menghindari makanan pemicu gas
- Rutin olahraga ringan
- Mengelola stres dengan baik
Namun bila gejala tidak membaik, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab sebenarnya dan mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Tips Tambahan untuk Mengurangi Perut Kembung:
- Minum air hangat dengan jahe atau peppermint
- Kurangi konsumsi minuman bersoda dan makanan cepat saji
- Hindari makan terburu-buru agar tidak menelan udara berlebih
- Tidur cukup dan hindari begadang
Perut kembung bisa jadi gejala ringan, tapi bisa juga penanda awal dari gangguan pencernaan serius.
Kenali penyebabnya, ubah gaya hidup, dan jangan ragu berkonsultasi ke dokter jika keluhan terus berlanjut. Kesehatan saluran cerna adalah fondasi dari kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



