Pernah Mengalami Ketindihan? Ternyata Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Pernah Mengalami Ketindihan? Ternyata Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penyebab dan cara mengatasi ketindihan-Ist/jambi-independent.co.id-Freepik.com

   Konsumsi kafein atau alkohol sebelum tidur, serta penggunaan gadget atau perangkat elektronik di malam hari dapat mengganggu kualitas tidur.

Kebiasaan-kebiasaan ini membuat otak tetap aktif, yang dapat meningkatkan risiko mengalami sleep paralysis karena otak tidak mendapatkan istirahat yang cukup selama tidur.

5. Gangguan Tidur Lainnya

   Sleep paralysis juga sering dikaitkan dengan gangguan tidur lain seperti narcolepsy, yaitu gangguan tidur yang menyebabkan seseorang secara tiba-tiba merasa sangat lelah dan tertidur dalam situasi yang tidak wajar.

Orang yang menderita narcolepsy cenderung lebih sering mengalami sleep paralysis dibandingkan orang pada umumnya.

BACA JUGA:Minimalisir Pelanggaran, Pj Wali Kota Jambi Apresiasi Bawaslu Gelar Sosialisasi Penanganan Pelanggaran Pilkada

BACA JUGA:Atasi Banjir di Kota Jambi, Ini yang Dilakukan Pemkot Jambi dan BWSS

Saat mengalami ketindihan, banyak orang melaporkan sensasi yang sangat menakutkan, seperti merasakan kehadiran "makhluk" yang duduk di dada atau mendekati tubuh mereka.

Beberapa orang juga mengaku mendengar suara aneh atau merasakan tekanan berat di tubuh. Pengalaman-pengalaman ini sering kali dikaitkan dengan cerita-cerita mistis di berbagai budaya, seperti gangguan makhluk halus atau hantu.

Namun, para ahli berpendapat bahwa sensasi ini sebenarnya adalah hasil dari otak yang berada dalam kondisi semi-terbangun, sehingga menciptakan halusinasi visual dan auditorik.

Otak mencoba memahami situasi yang membingungkan, di mana tubuh tidak dapat bergerak, yang kemudian menghasilkan perasaan takut atau terancam. Hal ini dapat memperparah pengalaman sleep paralysis dan membuatnya terasa lebih menakutkan.

Ketindihan atau sleep paralysis adalah fenomena yang umum dan dapat dijelaskan secara ilmiah. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan pada transisi tidur REM dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kurang tidur, stres, dan pola tidur yang tidak teratur.

Meski sering kali menakutkan, ketindihan sebenarnya bukanlah tanda bahaya serius. Dengan menjaga pola tidur dan mengelola stres, risiko mengalami sleep paralysis dapat diminimalkan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: