Mundur dari Menko Polhukam, Pengamat Sebut Mahfud MD Gagal Bangun Citra Politik

Mundur dari Menko Polhukam, Pengamat Sebut Mahfud MD Gagal Bangun Citra Politik

Mahfud MD dan AB Solissa-ist/jambi-independent.co.id-

Sebab melanjutkan pemerintah sudah di tangan nomor 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sementara cap perubahan ada pada pasangan nomor 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

“Posisi ini sengaja diambil agar pasangan nomor urut 03 Ganjar-Mahfud bisa leluasa bergerak memperluas ceruk pemilih karena brand representasi Jokowi sudah terlanjur dikavling oleh Prabowo-Gibran, sedangkan brand oposisi atau antitesanya pemerintahan sudah diklaim oleh Anies-Muhaimin,” paparnya.

BACA JUGA:Viral Mobil Nekat Masuk Jalur Sepeda, Direkam oleh Pengendara Motor, Netizen Galfok: Semuanya Salah!

BACA JUGA:Viral 2 Pemuda Keluarkan Badan saat Mobil Melaju di Tol Bali Mandara, Netizen: Kok Sunroofnya di Samping?

Dikatakan AB Solissa, mundurnya Mahfud ini hanya kepentingan pragmatis mengejar angka elektoral, bukan terkait etika agar menghindari conflict of interest, sebab momentumnya sangat terlambat, dan itu diperkirakan tidak akan berpengaruh besar.

“Saya melihat pengunduran diri Mahfud di saat yang tidak tepat. Atas dasar alasan apapun, keputusan Mahfud untuk mundur akan dilihat sebagai kepentingan pragmatis jelang pencoblosan, bukan atas sebuah prinsip yang fundamental,” jelasnya.

“Bahkan, pengunduran diri bisa jadi bumerang buat paslon nomor urut 3 karena Mahfud dianggap tidak bertanggungjawab atas amanah yang diberikan. Mestinya kalau mau mundur dari kabinet momentumnya itu saat KPU RI menetapkan secara resmi pasangan calon presiden dan wakil presiden yang berlaga di Pilpres 2024 pada 13 November 2023,” imbuhnya.

Dengan begitu, mundurnya Mahfud tidak bisa dibenarkan secara etika karena momentumnya tidak tepat.

BACA JUGA:Mau Cari HP Harga Murah? Cek Nih Harga 7 HP POCO Terbaru Februari 2024, Mulai dari Rp1,3 Jutaan

BACA JUGA:Ini Lho Update Harga HP Oppo Februari 2024, Mulai Rp1 Jutaan Aja

Selain itu, AB Solissa memprediksi keluarnya Mahfud MD dari pemerintah tidak memberikan efek elektoral yang besar, justru malah sebaliknya akan memberikan dampak negatif karena berseberangan dengan pemerintah yang memiliki tingkat kepuasan yang tinggi.

“Kalau ditanya apakah punya efek elekroral? Menurut saya efeknya tidak besar, justru akan mendegradasi kekuatan elekroral paslon nomor urut 3,” pungkasnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: