Bejat! Penjaga Keamanan Pondok Pesantren Rudapaksa 2 Santriwati, Total Sampai 16 Kali
Tersangka yang rudapaksa 2 santriwati, saat digiring polisi.-ANTARA-
LAMPUNG, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Seorang penjaga keamanan pondok pesantren rudapaksa 2 santriwati.
Peristiwa penjaga keamanan pondok pesantren rudapaksa 2 santriwati ini sendiri terjadi di tempatnya bekerja di Kecamatan Kedamaian, Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung.
Pelaku sendiri, saat ini sudah ditangkap dan ditahan di Polresta Bandarlampung. Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung Kompol Enrico Donald Sidauruk, mengatakan pelaku rudapaksa terhadap 2 santriwati ini hingga 16 kali.
"Pelaku berhasil kami amankan pada Rabu (29 Januari 2025), setelah adanya laporan dari calon korban yang bersangkutan," kata Kompol Enrico Donald Sidauruk, Kamis 30 Januari 2025.
BACA JUGA:Ingat Ya! LPG 3 Kg Cuma untuk Keluarga Pra Sejahtera, Pelanggar akan Berhadapan dengan Aparat
BACA JUGA:Indonesia-Malaysia Sepakat Selesaikan Persoalan Tenaga Kerja
Dia menjelaskan bahwa pelaku yang merupakan penjaga keamanan di pondok pesantren tersebut berinisial SP. Dia melakukan aksi bejatnya kepada kedua korban secara bergantian di lokasi yang berbeda.
"Jadi 1 santriwati dirudapaksa oleh tersangka hingga 8 kali. Kedua korban merupakan anak di bawah umur. Total pelaku melakukan rudapaksa kepada dua korban 16 kali," kata dia.
Lanjut Kompol Enrico, kejadian tersebut terungkap setelah aksi tersangka terhadap korban ketiganya gagal karena adanya perlawanan.
Calon korban rupanya melawan, dan melaporkan kejadian ini. Dari laporan dan serangkaian penyelidikan dan penyidikan, jajaran Polresta Bandarlampung langsung melakukan penangkapan pelaku di sekitar pondok pesantren yang dijaga bersangkutan.
BACA JUGA:Tatap Muka dengan Siswa SMAN 1 Kota Jambi, Kapolresta Jambi: Jangan Ikutan Berandalan Bermotor
BACA JUGA:Musim Tanam, Petani di Muaro Jambi Berharap Dapat Bantuan Pupuk dan Penuntas Hama
Saat ditangkap, pelaku sama sekali tidak melawan. "Tersangka ditangkap saat berjalan menuju pondok pesantren," ujar dia.
Dia mengatakan bahwa motif pelaku melakukan aksi bejatnya kepada kedua santri tersebut dikarenakan nafsu birahinya tak terbendung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: