Legenda Batu Menangis, Cerita Dongeng dari Negeri Kalimantan Barat, Kisah Anak yang Durhaka pada Orang Tua

Legenda Batu Menangis, Cerita Dongeng dari Negeri Kalimantan Barat, Kisah Anak yang Durhaka pada Orang Tua

Ilustrasi dongeng Legenda Batu Menangis.--

Walaupun sedih, sang ibu pun menuruti permintaan putrinya.

BACA JUGA:Jadi Partai Pertama Daftarkan Bacaleg ke KPU Tanjab Timur, PDI-P Optimis Meraih 5 Kursi di DPRD

BACA JUGA:Bawa Sejumlah Barang Bukti Dugaan Perzinaan Virgoun dan TAA, Inara Rusli Datangi Polda Metro Jaya

Setelah itu, berangkatlah mereka ke pasar secara beriringan. Si Darmi berjalan di depan, sedangkan sang ibu mengikutinya dari berlakang sambil membawa keranjang.

Walaupun keduanya mereka adalah ibu dan anak, penampilan mereka kelihatan sangat berbeda. Seolah-olah bukan dari keluarga yang sama. Di tengah perjalanan, Darmi bertemu dengan temannya yang tinggal di kampung lain.

"Eh, Darmi! Mau ke mana kamu?" tanya temannya itu.

"Ke pasar" jawab Darmi dengan pelan.

"Lalu, siapakah orang di belakangmu itu? Apakah dia orangtuamu?" tanya lagi temannya sambil menunjuk ibunya Darmi yang membawa keranjang.

BACA JUGA:Lapas Bungo Usulkan Penambahan 2 TPS di Pemilu 2024

BACA JUGA:Ada 2 Hal Ini di Rumah Kamu? Kata UAH Buang Jauh-jauh, Jadi Penghalang Rezeki Masuk ke Rumah

"Tentu saja bukan ibuku! Dia adalah pembantuku,” jawab Darmi dengan nada sinis.

Seperti disambar petir sang ibu mendengar ucapan putrinya. Namun ia hanya terdiam sambil menahan rasa sedih.

Setelah itu, keduanya pun melanjutkan perjalanan menuju ke pasar. Tidak kemudian, mereka bertemu lagi dengan seseorang.

"Hei, Darmi! Hendak ke mana kamu?” tanya orang itu.

"Ke pasar," jawab Darmi singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: