Legenda Batu Menangis, Cerita Dongeng dari Negeri Kalimantan Barat, Kisah Anak yang Durhaka pada Orang Tua

Legenda Batu Menangis, Cerita Dongeng dari Negeri Kalimantan Barat, Kisah Anak yang Durhaka pada Orang Tua

Ilustrasi dongeng Legenda Batu Menangis.--

BACA JUGA:Anda Sering Gelisah dan Sulit Tidur? Baca Doa Ini agar Tidur Cepat dan Nyenyak

BACA JUGA:Parpol Pengusung Minta Kejaksaan Usut Kasus Sewa Rumah Dinas Wali Kota Sungaipenuh

Hal ini pun terus terjadi hingga keesokan harinya. Darmi meminta lagi uang upah yang diperoleh sang ibu untuk membeli alat kecantikannya yang lain. Keadaan ini selalu terjadi hampir setiap hari.

Pada suatu hari, sang ibu hendak ke pasar, dan Darmi berpesan untuk dibelikan sebuah alat kecantikan. Namun, Mamanya tidak tahu alat kecantikan yang ia maksud. Kemudian ibu mengajak Darmi agar ikut ke pasar.

"Kalau begitu, ayo temani ibu ke pasar!" ajak sang ibu.

"Aku tidak mau pergi ke pasar bersama ibu!" jawab Darmi yang menolak ajakan.

"Tapi, ibu tak tahu alat kecantikan yang kamu maksud itu, Nak!" seru sang ibu.

Setelah didesak dan dengan perasaan terpaksa, Darmi bersedia menemani ibunya ke pasar. Namun ia memberikan syarat.

BACA JUGA:Hadapi Pileg 2024, DPC PAN Tanjab Timur Siapkan 30 Bacaleg

BACA JUGA:Mengaku Telah Berjasa Atas Keberlangsungan Ponpes Al Zaytun, Ini Kata Pendeta Saifuddin Ibrahim

"Aku mau ikut ke pasar, tapi dengan syarat ibu harus berjalan di belakangku," kata Darmi kepada sang ibunya.

"Memang kenapa, Nak?” tanya ibunya penasaran.

"Aku malu kepada orang-orang kampung jika berjalan berdampingan dengan ibu," jawab Darmi denga ketus.

"Kenapa harus malu, Nak? Bukankah aku ini orangtua kandungmu?" tanya sang ibu.

"Ibu seharusnya berkaca. Lihat wajah itu yang sudah keriput dan pakaian yang sangat kotor itu! Aku malu punya orangtua yang berantakan seperti itu!” seru Darmi dengan nada merendahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: