Duh, Harga Pinang di Tanjab Timur Anjlok, Petani Desa Simbur Naik Tak Mau Panen

Duh, Harga Pinang di Tanjab Timur Anjlok, Petani Desa Simbur Naik Tak Mau Panen

Buah Pinang tak dipanen oleh petani di Tanjab Timur, karena harga anjlok-Harpandy/jambi-independent.co.id-jambi-independent.co.id

MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sebagian pemilik kebun pinang di Desa Simbur Naik, Kecamatan Muarasabak Timur, Kabupaten Tanjab Timur merasa kewalahan dengan anjloknya harga jual buah pinang saat ini.

Bahkan, dengan kondisi seperti ini, mereka merasa enggan untuk memanen buah dari hasil kebunnya dan membiarkan buah pinang yang jatuh dari batang pohon sampai berkecambah.

Ahak, salah satu pemilik kebun pinang  di wilayah tersebut saat diwawancarai mengatakan, saat ini harga pinang di wilayahnya hanya dihargai Rp3.500 sampai Rp4.000 per kilonya.

"Kalau pinang belah harganya sekitar Rp4.000 per kilonya. Kalau harga pinang gantung sekitar Rp9.000 per kilonya," ucapnya, Rabu 18 Januari 2023.

BACA JUGA:Honda DBL with KFC 2022-2023 Jambi Series, Ini Target SMAN 4 Kota Jambi

BACA JUGA:Sambangi Lapas Bangko, Dokter Puskesmas Memberikan Pelayanan Kesehatan Terhadap Warga Binaan

Dampak dari murahnya harga pinang yang tidak sesuai dengan upah angkut dan upah pengolahan, terkadang ada juga pemilik kebun yang langsung menjual buah pinang dengan kondisi yang masih utuh atau bulat

"Ada juga orang di sini yang jual pinang kuning, atau pinang bulat utuh yang baru diambil dari pohonnya. Itu dihargai Rp1.200 per kilonya," ujarnya.

Dengan kondisi harga jual buah pinang yang terlampau murah seperti saat ini, Ajak menjelaskan, banyak pemilik kebun yang merasa tidak sebanding antara upah panen dan pengolahan, dengan harga jual buah tersebut.

"Kalau kondisi hasil buah pinang di kebun lumayan bagus. Tapi orang pada nggak mau manen buahnya," jelasnya.

BACA JUGA:Honda DBL with KFC 2022-2023 Jambi Series, SMA Kristen Bina Kasih Bakal Tampil Habis-habisan

BACA JUGA:Update Info Penerimaan CPNS 2023, Kamu Perlu Tahu, Ini 4 Tahapan Penerimaan CPNS

Ini disebabkan, perhitungan upah angkut dari kebun ke rumah menggunakan pompong atau kendaraan air dan upah kocek sudah tidak sebanding dengan harga jual Rp4.000 per kilo seperti saat ini.

Ayah dua anak ini juga menambahakan, jika harga buah pinang sudah berada di atas Rp7.000 per kilonya, itu baru bisa mendapat untuk yang sedikit terasa dibanding dengan harga yang ada saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: