Laga Hidup Mati! Timnas Indonesia U-20 Wajib Menang Lawan Uzbekistan di Piala Asia U-20 2025
![Laga Hidup Mati! Timnas Indonesia U-20 Wajib Menang Lawan Uzbekistan di Piala Asia U-20 2025](https://jambiindependent.disway.id/upload/2eb3bddba7ac794ea087145f3bda7826.jpg)
Pemaian Timnas Indonesia saat Berhadapan dengan Iran Beberapa waktu lalu-Dok PSSI-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Jika Timnas Indonesia U-20 ingin mengamankan tiket ke Piala Dunia U-20 2025, maka kemenangan atas Uzbekistan U-20 di laga kedua Piala Asia U-20 2025 menjadi harga mati. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Pusat Pelatihan Sepak Bola Pemuda, Shenzhen, China, pada Minggu (16/2) pukul 18.30 WIB.
Agar dapat meraih kemenangan, skuad Garuda Muda harus menghindari kesalahan yang terjadi pada pertandingan perdana, di mana mereka dipaksa menyerah 0-3 oleh Iran, juara empat kali Piala Asia U-20.
Belajar dari kekalahan tersebut, pelatih Timnas U-20, Indra Sjafri, harus segera memperbaiki kelemahan tim, khususnya dalam mengantisipasi umpan silang, baik dalam situasi open play maupun bola mati.
Tiga gol Iran yang dicetak oleh Hesam Nafari, Esmail Gholizadeh, dan Mobin Dehghan semuanya berasal dari skema umpan silang. Gol pertama terjadi saat Hesam memenangkan duel udara melawan Iqbal Gwijangge dari situasi sepak pojok. Gol kedua dicetak Gholizadeh melalui tendangan bicycle kick setelah menerima umpan silang dengan penjagaan yang longgar dari Kadek Arel. Gol terakhir Iran kembali lahir dari sepak pojok, di mana Dehghan yang memiliki tinggi 1,89 meter mampu menyundul bola tanpa gangguan.
BACA JUGA:Hasil La Liga Pekan ke-24: Real Madrid vs Osasuna 1-1, Jude Bellingham Kartu Merah!
BACA JUGA:Hasil Liga Inggris: Manchester City Hancurkan Newcastle 4-0, Omar Marmoush Cetak Hat-trick!
Indra Sjafri menilai anak asuhnya tidak bermain buruk, tetapi kurangnya antisipasi terhadap umpan silang menjadi faktor pembeda dalam laga tersebut.
Selain itu, statistik menunjukkan bahwa duel udara masih menjadi kelemahan Indonesia. Berdasarkan data Sofascore, dari 47 duel udara, Garuda Muda hanya mampu memenangi 26 persen di antaranya. Sebaliknya, Iran tampil lebih dominan dengan memenangkan 67 persen dari 45 duel udara.
Masalah ini bukan hal baru bagi Timnas Indonesia U-20. Sebelum laga melawan Iran, skuad Garuda Muda juga kerap kebobolan akibat umpan silang, seperti dalam turnamen Mandiri U-20 Challenge Series di Sidoarjo pada Januari 2025, di mana dua dari tiga gol yang bersarang di gawang Indonesia berasal dari skema serupa. Hal serupa terjadi pada turnamen Seoul Earth On Us Cup di Korea Selatan pada Agustus-September 2024, saat mereka kalah 0-3 dari tuan rumah, dengan dua gol berasal dari umpan silang.
Selain lemahnya pertahanan, Indonesia juga mengalami kesulitan dalam menciptakan peluang. Dalam laga melawan Iran, mereka hanya mampu mencatatkan 11 tembakan dengan total expected goals (xG) 0,51, angka yang tergolong rendah. Dari jumlah tersebut, tujuh tembakan dilakukan dari luar kotak penalti, menunjukkan buruknya kreativitas lini serang. Tim juga hanya melakukan delapan sentuhan di kotak penalti Iran, yang jauh lebih sedikit dibandingkan Iran yang mencatatkan 26 sentuhan di area penalti Indonesia.
BACA JUGA:Tampil Menekan, SMA Guang Ming Harus Akui Keunggulan SMAN 2 Kota Jambi
BACA JUGA:Harmony Caster Dance Sukses Pukau Penonton Honda DBL With Kopi Good Day 2025 Jambi
Gelandang Achmad Zidan, Welber Jardim, dan Toni Firmansyah gagal mengalirkan bola dengan baik kepada trio lini depan yang diisi Jens Raven, Muhammad Ragil, dan Arlyansyah Abdulmanan. Sementara itu, Iran lebih efektif dalam membangun serangan dengan mencatatkan xG 1,41 dan menghasilkan 13 tembakan, empat lebih banyak dibandingkan Indonesia.
Jeda tiga hari sebelum pertandingan melawan Uzbekistan harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memperbaiki kelemahan tersebut. Uzbekistan memiliki pemain yang lihai mencari ruang di kotak penalti, seperti Muhammadali Urinbaev yang mencetak gol kemenangan atas Yaman dengan sundulan setelah memanfaatkan umpan dari Ollabergan Karimov.
Namun, bukan berarti Uzbekistan tidak memiliki celah. Meskipun memiliki peringkat FIFA jauh di atas Yaman (peringkat 58 vs. 158), mereka tetap kesulitan menghadapi serangan lawan. Dalam pertandingan melawan Yaman, Uzbekistan hanya mencatatkan 13 tembakan dengan xG 1,03, sementara Yaman mampu menciptakan 15 peluang dengan xG lebih tinggi, yakni 1,26.
Melihat performa Yaman yang mampu menekan Uzbekistan, diharapkan Timnas Indonesia U-20 dapat menerapkan strategi serupa tetapi dengan hasil yang lebih baik.
BACA JUGA:Aksi Komplotan Spesialis Maling Sembako di Muaro Jambi Terekam CCTV, 3 Pelaku Ditangkap
BACA JUGA:Kalahkan SMAN 4 Kota Jambi, Pelatih SMAN 1 Batanghari Sebut Belum Maksimal
Pelatih Indra Sjafri menegaskan bahwa pengalaman dari dua pertemuan terakhir melawan Uzbekistan akan menjadi modal berharga bagi timnya. Berdasarkan data Sofascore, Indonesia dan Uzbekistan bertemu dua kali dalam dua tahun terakhir.
Pada pertemuan pertama di babak grup Piala Asia U-20 Maret 2023, kedua tim bermain imbang 0-0. Saat itu, Indonesia menjadi satu-satunya tim yang tidak mengalami kekalahan dari Uzbekistan, yang akhirnya keluar sebagai juara turnamen.
Sementara itu, dalam laga uji coba pada Januari 2024, Uzbekistan berhasil mengalahkan Indonesia dengan skor 3-2. Selain itu, Indra Sjafri juga pernah menghadapi Uzbekistan saat menukangi Timnas U-19 di Piala Asia U-19 2014, di mana Indonesia kalah 1-3 pada babak grup.
“Kami sudah menyaksikan pertandingan mereka melawan Yaman dan akan melakukan analisis lebih lanjut untuk mencari celah yang bisa dimanfaatkan,” ujar Indra, dikutip dari laman resmi AFC.
BACA JUGA:Hebat! Skor Telak 37-16 pada SMAN 6 Merangin vs SMA Unggul Sakti
BACA JUGA:Efisiensi Anggaran Tidak Membuat Orang Menganggur
Selain mengevaluasi kekuatan lawan, pelatih berusia 62 tahun ini juga menekankan pentingnya pemulihan fisik dan mental pemain setelah kekalahan dari Iran.
“Setelah laga pertama, ada dua hal yang kami fokuskan: pertama adalah pemulihan fisik yang berjalan cukup baik, dan kedua adalah pemulihan mental. Dalam 20 jam terakhir, kondisi psikologis para pemain sudah semakin membaik,” ungkap Indra.
Kiper Ikram Algiffari bertekad tampil lebih baik di laga kedua. Pada pertandingan sebelumnya, ia hanya mencatat satu penyelamatan dan ingin memberikan kontribusi lebih besar kali ini. Ikram menegaskan bahwa seluruh tim sudah siap untuk meraih kemenangan.
“Kami sangat siap menghadapi laga ini. Ini pertandingan penting untuk menjaga peluang lolos. Kami sudah mengevaluasi kesalahan sebelumnya dan sekarang fokus untuk menang,” ujar Ikram, yang menjadi bagian dari tim yang menjuarai ASEAN Boys U-19 Championship 2024 di Surabaya.
BACA JUGA:Sumur Minyak Ilegal di Senami Terbakar Lagi, 3 Pekerja Jadi Korban
BACA JUGA:14 Atlet Polda Jambi Ikut Tour Of Kemala di Yogyakarta
Dalam upaya menjaga asa tampil di Piala Dunia U-20 2025 di Chile, yang akan menjadi kesempatan kedua setelah edisi 1979 di Jepang, Indonesia harus tampil habis-habisan dan memastikan tiga poin di laga melawan Uzbekistan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: