Kasus Brigadir J, Putri Candrawathi Bisa Dituntut Penjara Seumur Hidup, Ahli Forensik: Putri Otak Pembunuhan..

Kasus Brigadir J, Putri Candrawathi Bisa Dituntut Penjara Seumur Hidup, Ahli Forensik: Putri Otak Pembunuhan..

Putri Candrawathi bisa dituntut penjara seumur hidup -Foto: Ricardo-JPNN.com

Reza juga memaparkan jika memang terjadi perselingkuhan antara Putri Candrawathi dan brigadir J, di mana istri Sambo mencoba menutupinya dengan mengungkapkan bahwa dirinya menjadi korban pelecehan akan membuat statusnya segera berubah bahkan tuntutannya juga tidak akan jauh dari Ferdy Sambo.

Hal tersebut dikarena Putri akan menjadi sebagai ‘awalan’ yang memicu terjadinya kasus penembakan Briagdir J oleh Bharada E yang diperintahkan oleh Ferdy Sambo. 

BACA JUGA:Anggaran Bina Marga Dinas PUPR Muaro Jambi Terjun Bebas, Amar: Hanya Bisa Bangun Dua Jembatan dan 15 Km Jalan 

BACA JUGA:Senin, 23 Januari 2023 Libur Bersama Imlek, Cek Jadwal Lengkap Cuti Selama 2023....Atur Liburannya Sekarang

Sementara, dalam pembacaan tuntutannya, Jaksa Penuntut Umum membacakan bahwa Ferdy Sambo dituntut penjara seumur hidup atas pembunuhan Brigadir J.

Pembacaan tuntutan ini, di mana sebelumnya pihak JPU juga melakukan hal yang sama pada Kuat Maaruf dan Rizky Rizal dengan masing-masing tuntutan penjara 8 tahun.

Sedangkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan Bharada E, tuntutan mereka akan segera dibacakan dalam waktu dekat ini dan tidak menutup kemungkinan jika hukuman Putri Candrawathi bisa samai Ferdy Sambo.

Dalam tuntutannya, JPU mengungkapkan jika Ferdy Sambo mempunyai waktu yang cukup untuk merencanakan pembunuhan Brigadir J.

BACA JUGA:IMI Jadi Penanggung Jawab Keselamatan Formula E, Bamsoet : Kita Libatkan Profesional 

BACA JUGA:Kabar Baik..!! Kemensos Salurkan Dana Bansos PKH, Ibu Hamil dan Pelajar Dapat Rp 3 Juta Saat Ramadan 2023

Selain itu Sambo juga dinilai mempunyai waktu yang cukup untuk menghilangkan barang bukti pembunuhan Brigadir J.

Menurut JPU, dari fakta dalam persidangan yang telah berjalan, terlihat jelas jika Sambo mempunyai waktu yang cukup untuk berpikir dan menimbang-nimbang untuk melakukan pembunuhan. 

Bahkan JPU juga mengungkapkan jika Sambo sangat sempurna merencanakan dalam menghilangkan nyawa korban yaitu Brigadir J.

Jaksa sangat yakin bahwa saat itu Ferdy Sambo dalam kondisi tenang atau emosional saat membunuh Yosua pada waktu yang cukup tidak terlalu penting.

BACA JUGA:Terbaru..!! Biaya Klaim Pengobatan BPJS ke Rumah Sakit Naik, Cek Aturan Lengkapnya... 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id