Waw, Segini Cadangan Batu Bara di Jambi Menurut Kementerian ESDM, Baru Habis 100 Tahun Lagi

Waw, Segini Cadangan Batu Bara di Jambi Menurut Kementerian ESDM, Baru Habis 100 Tahun Lagi

Ilustrasi batu bara-Pixabay -Pixabay.com

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -  Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Provinsi JAMBI memiliki cadangan batu bara mencapai 1,9 miliar ton. Ini tersebar di beberapa kabupaten dalam Provinsi JAMBI.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi Harry Endria. Kata dia, jumlah cadangan batu bara tersebut sudah terdata di Kementerian ESDM.

"Kalau produksinya 19 juta ton per tahun, bisa mencapai 100 tahun baru habis cadangan batu bara di Jambi," katanya, Minggu 23 Oktober 2022.

Namun, jumlah cadangan batu bara ini bisa saja bertambah, apabila ada ditemukan lagi cadangan baru. 

BACA JUGA:Abun Yani: Jambi Tak Nyaman Lagi dengan Batu Bara, Kementerian ESDM Harus Tanggungjawab 

BACA JUGA:Hadiri Deklarasi dan Pelantikan Pengurus Pemuda Batak Bersatu se-Provinsi Jambi, Gubenur Jambi Bilang Begini

Harry menjelaskan untuk produksi di tahun ini, Jambi mendapatkan kuota dari Kementerian ESDM sebanyak 42 juta ton per tahun.

Namun realisasinya per September 2022 hanya mampu mencapai 13 juta ton. "Sangat jauh dari kuota yang diberikan oleh Kementerian ESDM," katanya.

Disinggung apakah nanti ada dampak terkait tidak tercapainya target produksi batu bara tersebut, Endria menjelaskan tidak ada masalah.

Namun yang jadi permasalahannya apabila misalkan mereka para pengusaha melakukan kontrak dengan PLN. Apabila target itu tidak tercapai mereka akan kena penalti. "Bisa diputus kontrak mereka," katanya. 

BACA JUGA:Presiden Jokowi Diprediksi akan Dukung Duet Ganjar Pranowo dan Erick Thohir 

BACA JUGA:Hari Santri Nasional, SDG Jambi Gelar Doa Bersama untuk Bangsa

Dia mengatakan, dahulu para sopir angkutan batu bara dapat mengantarkan dari mulut tambang ke pelabuhan bongkar batu bara yang terletak di Talang Duku hanya sehari. Namun saat ini membutuhkan waktu 1 sampai 2 hari.

"Jadi otomatis untuk memenuhi target memang sulit bagi mereka, karena hambatan berada di angkutannya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: