PT Pelindo Regional II Jambi ikuti Even Nasional Kenduri Lawang Swarnabhumi

PT Pelindo Regional II Jambi ikuti Even Nasional Kenduri Lawang Swarnabhumi

PT Pelindo Regional II Jambi ikuti Even Nasional Kenduri Lawang Swarnabhumi--

MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Puncak penyelenggaran event nasional Kenduri Lawang Swarnabhumi di Kecamatan Kualajambi, Kabupaten Tanjab Timur, Senin 19 September 2022, berjalan semarak dan meriah.

Tampak masyarakat lokal dan ribuan wisatawan tumpah ruah memadati sepanjang jalan tepi pesisir sungai Batanghari, Kelurahan Kampunglaut, Kecamatan Kualajambi hari itu.

Bahkan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P dan Direktorat Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Hilmar Farid, Ph.D beserta jajarannya yang hadir menambah puncak kegiatan yang dimulai dari Dharmasraya tersebut lebih meriah.



Rombongan Menteri beserta Gubernur Jambi dan sejumlah Kepala Daerah yang terlibat disambut oleh GM Pelindo Regional 2 Jambi Cheppy Rymetaatmadja beserta jajarannya. Rombongan mulai melakukan penyusuran sungai Batanghari dari Pelabuhan Samudera menggunakan speedboat. Sesampainya di Desa Telukmajelis, Kecamatan Kualajambi, rombongan disambut dengan puluhan pompong hias dan dikawal hingga ke Kelurahan Kampunglaut.

BACA JUGA:Pelindo Regional 2 Jambi Bersama KSOP Talang Duku Peringati Harhubnas 2022

BACA JUGA:Spektakuler dan Bikin Merinding, Festival Ompek Ganji Limo Gonok Dihadiri Ribuan Orang

Sesampainya di Kecamatan Kualajambi, ribuan masyarakat telah menanti kedatangan rombongan. Bahkan suku asli setempat yakni Suku Duano, juga turut menyambut kedatangan rombongan tersebut. Berbagai kebudayaan setempat, seperti penampilan silat, tari sekapur sirih, dan berbagai budaya kesenian lainnya semakin menyemarakan puncak Kenduri Lawang Swarnabhumi.

Bupati Tanjab Timur Romi Hariyanto dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini jangan hanya seremonial saja, namun harus ada tindaklanjutnya agar dapat membawa manfaat bagi masyarakat Provinsi Jambi pada umumnya dan Kabupaten Tanjab Timur pada khususnya.

Pada kesempatan itu, Romi sempat bercerita bahwa Ia adalah saksi hidup terkait dengan perkembangan dan perubahan sungai Batanghari dari waktu ke waktu.

Romi menegaskan, bahwa sungai Batanghari sedang merana. Maka dari itu, dirinya bersama masyarakat Kabupaten Tanjab Timur menuntut supaya sungai Batanghari khususnya di kabupaten ini bisa kembali bersih, sungai ini tidak lagi merana dan sungai ini harus jadi sumber kehidupan.

BACA JUGA:Waspada Penipuan Lowongan Pekerjaan di Pegadaian

BACA JUGA:Wujudkan Data Tunggal, BPS Muaro Jambi Gelar Sosialisasi Bersama Forkopimda dan para Kepala Desa

"Hari ini kami cuma dapat nyicip mercuri nya pak. Dulu aktifitas di sungai Batanghari seperti nyuci, mandi hingga mencari udang di tepi sungai, tapi kini sudah jarang. Harapan kami kepada bapak, bantu kami bagaimana cara untuk membudayakan sungai Batanghari kepada anak cucu kami," ungkapnya.

Bupati dua periode ini juga berharap, agar beberapa cagar budaya yang ada di Kabupaten Tanjab Timur seperti situs siti hawa dapat terkuak. Sehingga masyarakat Tanjab Timur dapat mengetahui jati dirinya sebagai masyarakat Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung.

Terkait pelestarian budaya sendiri lanjutnya, pemerintah memang cukup tertinggal. Hal ini dikarenakan payung hukum terkait budaya sendiri baru ada sekitar 2017 lalu. Karenanya pemerintah berharap, turunan payung hukum tentang budaya ini dapat ditindak lanjuti di tiap daerah.

Permintaan Bupati Romi ini pun langsung mendapat respon dari Direktorat Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Hilmar Farid, Ph.D. Dimana, dalam waktu dekat pihaknya akan datang kembali ke Kabupaten Tanjab Timur untuk mencoba menggali keberadaan situs Siti Hawa dan cagar budaya lainnya yang ada di kabupaten ini.

BACA JUGA:Aksi Maling Sepeda Motor di Tanjab Timur Terekam CCTV

BACA JUGA:Pencurian Sepeda Motor di Tanjab Timur Siang Bolong, Sempat Dipergoki Adik Korban

Gubernur Jambi, Al-Haris dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan Kenduri Lawang Swarnabhumi bertujuan untuk mengingat kembali bahwa sungai Batanghari adalah tempat jalur perdagangan para orang tua dulu, bertukar budaya dan sebagainya. Dari kegiatan ini harus cepat diambil langkah-langkah, agar Sungai Batanghari tidak semakin tercemar.

"Kami Pemerintah Provinsi Jambi mengucapkan terima kasih banyak kepada pak Menko PMK dan Mendikbud yang sudah luar biasa memberikan sesuatu untuk Provinsi Jambi, mulai dari Candi Muaro Jambi dan nanti untuk Siti Hawa Insya Allah yang merupakan kekayaan Sungai Batanghari," ucapnya.

"Mudah-mudahan ini suatu pesan moral yang kelak mengangkat kita semua dan menjadikan Jambi daerah yang bangga dengan ase-aset budaya dan aset-aset sungai yang kita miliki ini," harapnya.

Sementara, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy mengatakan, Kenduri Lawang Swarnabumi merupakan awal dari kepedulian pemerintah terhadap peradaban, budaya, serta mengembalikan fungsi sungai.

BACA JUGA:Jumlah ASN dan Honorer di Muaro Jambi Hampir Sama Banyak

BACA JUGA:Banyak Diskon, Pemutihan Pajak Kendaraan Sudah Dimulai di Sarolangun

"Mungkin kita mustahil mengembalikan kejayaan peradaban sungai seperti ratusan tahun silam. Tapi setidaknya, kita dapat menggali, melestarikan, dan mengembalikan fungsi sungai," ujarnya.

Bahkan menurut Muhadjir Effendy, Pemerintah Pusat telah mengalokasikan dana untuk kegiatan budaya selanjutnya seperti Kenduri Lawang Swarnabhumi. "Jadi untuk kegiatan selanjutnya, kita bisa menggunakan dana tersebut," jelasnya.

Pada malam harinya, puncak Kenduri Lawang Swarnabhumi di Kabupaten Tanjab Timur, ditutup dengan kegiatan Tari Inai dan rangkaian pentas seni budaya lainnya yang dipusatkan di Rumah Dinas Bupati Kabupaten Tanjab Timur.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: