BKKBN Kampanye Program Percepatan Penurunan Angka Stunting di Kelurahan Teluk Kenali

BKKBN Kampanye Program Percepatan Penurunan Angka Stunting di Kelurahan Teluk Kenali

Kegiatan di kelurahan Teluk Kenali--

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Tingginya angka stunting dan kurang nya pengetahuan masyarakat akan stunting, membuat pemerintah harus bergerak cepat untuk mengatasi stunting dengan terus melakukan kampaye akan stunting bersama, BKKBN Provinsi Jambi bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR–RI terus gencar lakukan kegiatan Kampanye Program Percepatan Penurunan Stunting yang dilaksanakan, di kelurahan Teluk Kenali  Kecamatan Telanaipura, kota Jambi, 20 Agustus 2022.

Acara dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR–RI,Drs.H.Zulfikar Ahmad, koordinator ADPIN BKKBN Provinsi Jambi, Yuslidar,SP, dan dihadiri Unsur Muspika kecamata Alam Barajo.

Dalam sambutan, Yuslidar,SP, memerikan  arahannya, bahwa Program Percepatan Penurunan Stunting ini dilaksanakan secara Nasional, karena Program ini sangat penting bagi Bangsa Indonesia saat ini dan kedepannya.

Dari itu masyarakat harus mengetahui apa itu Stunting, stunting itu sendiri adalah Penyakit yang berakibat generasi kita lemah, kalau masalah ini dibiarkan secara berlarut - larut maka akan sulit untuk Indonesia  ini bisa maju dan bisa  bersaing dengan Negara lain, ungkap Yuslidar.

BACA JUGA:Pasokan Lokal Terbatas, Harga Cabai di Kota Jambi Masih Tinggi

BACA JUGA:Kapolda Jambi Silaturahmi dengan FSCO, Ini Pesannya BACA JUGA:Kekalahan Telak dari Leeds United, Jadi Pukulan untuk Chelsea
   
Disini BKKBN hadiran  bersama anggota Komisi IX DPR-RI ke dikelurahan Teluk Kenali, untuk membuktikan keseriusan Pemerintah dalam menangani masalah stunting, sampai ketingkat paling bawah.

Dengan tujuan bisa berdialog dan bertatap muka langsung dengan masyarakat untuk bisa  menyampaikan langsung bahwa Stunting ini adalah Penyakit, terutama Penyakit yang tingkat Kecerdasannya lemah, kemudian dengan ciri tubuhnya Pendek, ungkap nya.

Stunting adalah Kondisi Gagal tumbuh pada anak balita (Bayi dibawah 5 tahun)Ini bisa disebabkan akibat kekurangan gizi kronis,ini terjadi bukan saja setelah lahir namun terjadi sejak dalam kandungan,dan ada Istilah Berat badan Bayi lahir lemah (BBLR) ukurannya kurang dari 48 Cm dan beratnya kurang dari 2,5 Kg, papar Yuslidar.

Untuk kondisi bayi yang terkena stunting  diketahui setelah bayi berumur 2 tahun. Untuk mengantisipasi maka saya sarankan untuk ibu hami melakuka Periksa kehamilan atau kandungan secara rutin ke petugas kesehatan atau ke Pos Yandu, diusahakan dalam masa kandungan ibu hamil untuk mengkonsumsi makan bergizi,dan  setelah melahirkan baik ibu dan bayinya untuk mengkonsumsi makanan gizi ,dan bayi mendapatkan ASI selama 2 tahun, ungkapnya.

BACA JUGA:Anggota DPRD Provinsi Jambi Ivan Wirata Soroti Kasus Tewasnya Siswi di SMP Batanghari: Segera Evaluasi

BACA JUGA:Nyaris Kalah, Manchester City Harus Puas Bermain Imbang Kontra Newcastle

Komisi IX DPR RI, Drs. H. Zulfikar Ahmad, mengatakan kepada Pemerintah setempat baik itu di tingkat kabupaten sampai ke tingkat dusun diharapkan partisipasi Aktif dalam hal program ini. Meskipun di dusun kita ini tidak terdapat penyakit stunting ini tapi setidaknya kita dapat mencegah jangan sampai penyakit ini ada di Masyrakat kita.

Dan yang penting saya katakana bahwa Orang Stunting itu Pendek tetapi Pendek itu belum tentu stunting.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: