Siswa SMP di Kota Jambi Disuruh Pulang karena Belum Vaksin, Pengamat: Tak Mendidik

Siswa SMP di Kota Jambi Disuruh Pulang karena Belum Vaksin, Pengamat: Tak Mendidik

Nasroel Yasir--

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kejadian siswa SMP di Kota Jambi disuruh pulang karena belum vaksin, mendapat komentar dari pengamat.

Insiden ini terjadi di SMPN 24 Kota Jambi. Pengamat Nasroel Yasir sebut tindakan tersebut sangat tak mendidik.

Sebelumnya, beredar video di media sosial bahwa SMPN 24 Kota Jambi mengusir siswanya yang belum vaksin.

Kata Nasroel Yasir, tindakan usir siswa tidak boleh ikut belajar tersebut tindakan tak terpuji.

BACA JUGA:Disuruh Pulang karena Belum Vaksin, Ini Penjelasan Kepala SMPN 24 Kota Jambi

BACA JUGA:Apif Firmansyah Ajudan Zumi Zola Divonis 4 Tahun Penjara, Lebih Ringan dari Tuntutan KPK

"Anak-anak kan punya kewajiban untuk mendapatkan pendidikan, kalau diusir ini artinya tidak mendidik," kata dia, Kamis 21 Juli 2022.

Kata dia, sekolah harus tahu situasi dan dengan siapa lawan bicaranya. Pasalnya anak SMP adalah anak yang masih kecil. Seharusnya cukup diberi tahu untuk divaksin.

"Kan bisa memberikan saran saja untuk divaksin. Kalau mengusir Ini tidak mendidik. Kepala sekolah juga harus tahu," tambahnya.

"Kasih tahu saja orangtua siswa agar untuk vaksin dulu, jangan gara-gara vaksin dunia pendidikan anak dihilangkan," jelas Nasroel.

BACA JUGA:Waspada Modus Baru Pinjol Ilegal, Jika Terjadi Hal Ini Segera Lapor Polisi

BACA JUGA:Segini Harga Acuan Juli, Penghapusan Pungutan Ekspor CPO Bikin Petani Sawit Bahagia

Menurutnya saat ini untuk vaksin sendiri tak sulit. Banyak di puskesmas dan tempat yang melakukan vaksinasi.

"Dalam undang-undang juga disebutkan untuk mencerdaskan anak bangsa, kalau mengusir anak yang ingin belajar artinya mereka tak mengerti undang-undang," sebutnya.

Nasroel juga menyayangkan kejadian itu bisa terjadi. Harusnya, sekolah bisa merangkul dan mengajak dan mendidik anak lebih baik lagi.

"Karena anak ini punya semangat untuk belajar, tapi malah dipatahkan. Ini kan tidak baik," ungkapnya.

BACA JUGA:Keluarga Almarhum Brigadir Yosua Belum Terima Jadwal Autopsi Ulang dari Polisi

BACA JUGA:Terkait Aksi Begal Payudara di Kualatungkal, KNPI Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku

Dia berharap, sekolah yang melakukan hal tersebut dibina. Sehingga tak ada kesalahan yang terjadi lagi.

"Sekolah juga bisa menyediakan gerai vaksin dengan kerjasama puskesmas. Ajak semua siswanya dan gurunya. Ini bisa dijadikan alternatif. Bukan diusir," tandasnya.

Sementara, diberitakan sebelumnya Pihak SMPN 24 Kota Jambi, akhirnya buka suara terkait adanya dugaan pengusiran terhadap siswa yang belum divaksin.

Kepala SMPN 24 Kota Jambi, Eviryeti awalnya sempat menolak, perihal ini untuk diberitakan. Namun akhirnya, ia buka suara dihadapan sejumlah wartawan yang menemuinya di SMPN 24 Kota Jambi, Rabu 20 Mei 2022.

BACA JUGA:Habib Rizieq Dibebaskan Bersyarat, Ini Alasannya

BACA JUGA:Ridwan Kamil Minta Warga Maksimalkan Ruang Terbuka : Daripada Tawuran

“Kita kan ada surat edaran, kalau mau tatap muka harus 100 persen,” kata dia, Rabu 20 Mei 2022.

Maka dari itu, sejak Senin 18 Juli 2022 lalu, ia sudah mengimbau baik melalui guru ataupun langsung ke para siswa, agar yang belum vaksin dapat segera divaksin.

“Dengan cara memberi kabar ke orang tua, agar dapat menanyakan jadwal vaksin di Puskesmas terdekat. Karena saat ini masih pelajaran sif, sehingga jika mereka bisa atur jadwal vaksin,” terangnya.

Terkait adanya tekanan terhadap siswa, dirinya pun menampik dan mempertanyakan perihal informasi yang bersiliweran di media sosial.

BACA JUGA:Korban Asuransi Unit Link Gelar Aksi Demo,Berharap Besar Pada Dewan Komisioner OJK Baru Dilantik

BACA JUGA:Akui Pasar City Car Masih Potensial, Suzuki Bakal Rilis S-Presso

“Maksud dari ats itu, karena kita sudah ada surat edaran kalau mau PTM harus 100 persen vaksin. Mereka diminta pulang itu, agar bisa menanyakan jadwal vaksin di Puskesmas terdekat,” jelasnya.

Lantaran informasi tersebut disampaikan melalui grup whatsapp antara guru, siswa dan wali murid, sehingga disinyalir terjadi salah paham.

“Mungkin salah menanggapi. Maksudnya siswa menanyakan ke orang tuanya, agar mencari tahu jadwal vaksin. Kalau bisa hari itu vaksin, maka hari itu juga vaksin,” jelasnya.

Salah satu postingan warga Kota Jambi di media sosial facebook sontak menarik perhatian netizen.

BACA JUGA:Hyundai N Vision 74, Mobil Konsep Dengan 2 Sumber Tenaga

BACA JUGA:Dari Balik Tahanan,Putra Siregar Ambil Keputusan penting Terkait Kisruh Dengan MS Glow

Di mana akun facebook dengan nama Reny Chendedes memposting status terkait keluhannya dengan pihak SMPN 24 Kota Jambi.

Dalam postingan yang diunggahnya itu, pemilik akun menilai ada dugaan pengusiran terhadap seorang siswa SMPN 24, yang belum mengikuti vaksin.

Adapun status tersebut bertuliskan sebagai berikut:

“Tidak boleh ikut belajar murid disuruh pulang oleh gurungan, dgn alasan belum di suntik ke 2 Ditanyain Gurunya Ada tekanan keras dari atasan. Begitulah untuk mendapatkan pendidikan saja dipersulit, kejam sadinya aturan negriku, #AnakNegerikuDibuatnyaBodoh,”

BACA JUGA:Bukti Rekaman CCTV Kasus Brigadir Yosua Akhirnya Terungkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: