Volodymyr Zelenskyy Pecat 60 Pejabat, Ukraina Mulai Pecah

Volodymyr Zelenskyy Pecat 60 Pejabat, Ukraina Mulai Pecah

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Baru-baru ini, Volodymyr Zelenskyy pecat 60 pejabat keamanannya. Alasannya adalah pengkhianatan.

Keputusan ini pun menimbulkan perpecahan di Ukraina. Tak hanya itu, negara ini pun dikabarkan mulai goyah. Kepala Dinas Keamanan Domestik, serta jaksa negara, masuk dalam daftar saat Zelenskyy pecat 60 pejabat.

Menurut Volodymyr Zelenskyy yang merupakan Presiden Ukraina itu, 60 pejabat yang dipecat tersebut diduga telah melakukan ratusan kasus pengkhianatan dan kerjasama dengan Rusia.

60 pejabat mulai dari dinas keamanan SBU dan kantor kejaksaan, dinilai bekerja sama melakukan perlawanan dengan Ukraina di wilayah yang diduduki Rusia dan mencatatkan 651 kasus pengkhianatan serta bekerjasama dengan pihak Rusia.

BACA JUGA:Tahun Politik di Jambi, Ini Perintah Danrem 042/Gapu pada Seluruh Babinsa

BACA JUGA:Paranormal : Ada Tujuh Sosok Tak Kasat Mata di Tubuh Ruben Onsu

Pada hari Minggu 17 Juli 2022, Zelenskyy melakukan pemecatan terhadap Ivan Bakanov yang merupakan kepala dinas keamanan, dan Jaksa Agung Iryna Venediktova, yang memimpin dalam melakukan tuntutan terhadap kejahatan perang Rusia.

Tak hanya itu terdapat juga banyaknya kasus pengkhianatan dengan mengatakan bahwa hal tersebut adalah perjuangan untuk bertahan hidup.

"Serangkaian kejahatan terhadap pondasi keamanan nasional negara seperti itu menimbulkan pertanyaan yang sangat serius bagi para pemimpin terkait," kata Zelenskyy, dikutip dari disway.id. 

Dalam pidato kenegaraan pada Minggu tersebut, Zelenskyy mencatat penangkapan atas dugaan pengkhianatan mantan kepala SBU yang mengawasi wilayah Krimea yang berada di daerah semenanjung yang telah di susupi oleh Rusia pada tahun 2014. 

BACA JUGA:Banyak Developer Abaikan Fasilitas Umum, Dinas Perkim Sarolangun Kasih Info Ini

BACA JUGA:Sikapi Mundurnya 6 DPAC, Ketua DPC Partai Demokrat Batanghari Junaidi: Beda Versi

Masih dengan Zelenskyy, dia telah memecat pejabat tinggi keamanan pada awal invasi, sebuah keputusan yang dia katakan sekarang terbukti dapat dibenarkan.

"Bukti yang cukup telah dikumpulkan untuk melaporkan orang ini atas dugaan penghiatan. Semua kegiatan kriminalnya didokumentasikan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id