Putin Tunjukkan Sikap Tegas terhadap Trump, Rusia Tak Akan Takluk kepada Amerika
Vladimir Putin dan Donald Trump-AFP/jambi-independent.co.id-
JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Presiden Rusia, Vladimir Putin, memberikan tanggapan keras terhadap keputusan Amerika Serikat yang kembali memberlakukan sanksi ekonomi baru terhadap negaranya. Ia menilai kebijakan tersebut sebagai langkah yang serius, tetapi menegaskan Rusia tidak akan pernah tunduk pada tekanan dari Washington, terutama terkait konflik yang masih berlangsung di Ukraina.
Putin menyatakan bahwa sanksi terbaru itu tidak akan memengaruhi arah kebijakan luar negeri Rusia maupun keputusan strategis Moskow.
Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan bagian dari upaya AS untuk menekan Rusia agar bersedia menerima kesepakatan damai di Ukraina, sesuatu yang hingga kini belum tercapai.
BACA JUGA:Prabowo Siapkan Aturan Khusus Ojek Online, Bahas Tarif hingga Hak Pengemudi
“Sanksi ini tentu serius bagi kami dan memiliki konsekuensi tertentu, tetapi tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian nasional,” kata Putin.
Pernyataan tegas tersebut disampaikan setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pengetatan sanksi terhadap Rusia, termasuk terhadap dua perusahaan minyak besar, Rosneft dan Lukoil.
Dalam pidato di Oval Office, Trump mengaku frustrasi dengan lambatnya kemajuan dalam negosiasi gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina.
BACA JUGA:Hyundai Ioniq 9 Dinobatkan sebagai German Premium Car of the Year 2026
Ia berharap sanksi itu tidak berlangsung lama, namun menganggapnya perlu untuk memberi tekanan diplomatik terhadap Moskow.
Menanggapi hal itu, Putin menilai langkah AS sebagai tindakan tidak bersahabat yang bertujuan melemahkan posisi Rusia di kancah internasional.
Namun, ia menegaskan bahwa negaranya tidak akan membuat keputusan apa pun di bawah tekanan pihak asing.
BACA JUGA:Purbaya Yudhi Sadewa Akan Turun Langsung Awasi Aduan Masyarakat Lewat
“Tidak ada bangsa yang menghargai dirinya sendiri yang akan mengambil keputusan di bawah tekanan,” ujarnya dengan tegas.
Sanksi baru ini menandai perubahan kebijakan Donald Trump terhadap perang di Ukraina. Sebelumnya, Trump sempat menegur Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy karena dianggap tidak menghargai bantuan dari AS.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




