b9

Dampak Nyata Perang Israel-Hamas Lebih dari Sekadar Statistik

Dampak Nyata Perang Israel-Hamas Lebih dari Sekadar Statistik

Kota Rafah -Shutterstock/jambi-independent.co.id--

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Selasa, 7 Oktober 2025, menjadi dua tahun peringatan pecahnya konflik bersenjata antara Israel dan Hamas. Dalam kurun waktu dua tahun, angka dan statistik memang tidak mampu sepenuhnya menggambarkan penderitaan yang terjadi di Gaza.

Namun, data-data tersebut dapat menunjukkan seberapa besar daya rusak perang yang telah berlangsung tanpa henti sejak 2023.

Perang ini telah mengubah wajah kehidupan 2,1 juta warga Palestina yang sebelumnya mendiami wilayah Gaza seluas 365 kilometer persegi.

Dari setiap sepuluh penduduk, satu orang menjadi korban tewas atau terluka akibat serangan Israel, sementara sembilan lainnya terpaksa mengungsi meninggalkan rumah mereka.

BACA JUGA:Kapolresta Jambi Serahkan Mobil Pajero Milik Korban Perampokan kepada Keluarga

Bahkan, tiga dari setiap sepuluh warga Gaza mengalami kelaparan selama berhari-hari karena minimnya pasokan makanan.

Situasi tragis juga dialami anak-anak, empat dari setiap seratus anak kehilangan salah satu atau bahkan kedua orang tuanya akibat serangan udara.

Kerusakan infrastruktur di Gaza sangat parah. Dari setiap sepuluh bangunan yang berdiri sebelum perang, delapan di antaranya kini hancur total atau rusak berat.

Hal serupa terjadi pada sektor pertanian, di mana delapan dari sepuluh hektare lahan produktif kini rata dengan tanah.

BACA JUGA:Cepat dan Peduli! Wabup Junaidi Mahir Pastikan Korban Kebakaran Kasang Kumpeh Dapat Bantuan

Konflik ini bermula ketika militan Hamas melakukan serangan mendadak ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang serta menyandera 251 lainnya.

Israel kemudian melancarkan serangan balasan besar-besaran yang berlangsung hingga kini.

Sejak saat itu, jalur Gaza dipenuhi pemakaman massal. Setiap hari, korban baru terus berjatuhan. Sekitar 2.000 warga tewas ketika mencoba mencari makanan di tengah kehancuran.

Militer Israel kini menguasai sebagian besar wilayah Gaza, memaksa penduduk Palestina berkumpul di zona sempit di bagian selatan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: